Kinerja Microsoft Terdorong Tren Kecerdasan Buatan

Microsoft. Foto: Unsplash.

Kinerja Microsoft Terdorong Tren Kecerdasan Buatan

Arif Wicaksono • 18 June 2024 12:25

New York: Konversi kesepakatan kecerdasan buatan (AI) yang semakin cepat mendorong saham Microsoft untuk mencapai rekor yang lebih tinggi lagi.

Harga saham raksasa teknologi tersebut diperkirakan akan naik dari USD500 per saham menjadi USD550 per saham, sehingga mewakili potensi kenaikan sebesar 24 persen dari level saat ini.
 

baca juga:

80 Juta Pekerjaan Diprediksi akan Hilang Imbas AI


Wedbush Securities mengatakan terdapat pelanggan yang semakin bullish terhadap AI mendorong gelombang pasang monetisasi Copilot dan Azure.

"Kami percaya saham masih belum memperhitungkan apa yang kami lihat sebagai gelombang pertumbuhan cloud dan AI berikutnya yang akan datang ke kisah Redmond dengan keunggulan cloud kompetitif yang kuat lawan Amazon khususnya dan Google dalam cloud baking,” tulis analis Wedbush Dan Ives dikutip dari Business Insider, Selasa, 18 Juni 2024.

Percakapan dengan pelanggan dan klien menunjukkan kekuatan khusus seputar penerapan Copilot, perangkat lunak pendamping AI Microsoft. Menurut Ives, hal ini dapat menambah pendapatan perusahaan sebesar USD25 miliar pada tahun fiskal 2025.

Sementara itu, peluang berkelanjutan untuk mengintegrasikan AI ke dalam komputasi awan sangat berdampak pada Microsoft, mengingat kemajuan perusahaan dalam industri ini.

Pertumbuhan Azure, platform cloud Microsoft, telah meningkat pesat dalam beberapa kuartal terakhir, dan dapat menjadi jembatan menuju peningkatan belanja AI.

“Kami memperkirakan untuk setiap USD100 pembelanjaan cloud Azure dengan Microsoft dalam beberapa tahun terakhir, terdapat tambahan pembelanjaan AI sebesar USD40 untuk Nadella & Co," tegas dia.

Cloud dan ekosistem Office 365/Windows akan menjadi bagian yang lebih besar dari Redmond di masa depan dan pada akhirnya akan memacu pertumbuhan dan margin di sisa 2024.

Revolusi AI

Meningkatnya investasi AI telah menjadi tema utama Wedbush untuk sejumlah mega-caps teknologi. Saat ini, Ives sering membingkai hal ini sebagai "Revolusi AI", sebuah belanja besar-besaran yang akan mengangkat saham-saham seperti Google, Amazon, Oracle, IBM, dan Palantir.

Wedbush mengutip Nvidia, Apple, dan Microsoft sebagai nama-nama terdepan, yang mana pun bisa menjadi perusahaan pertama yang mencapai kapitalisasi pasar USD4 triliun.

"Nvidia dan Microsoft adalah turunan pertama dari Revolusi AI, dengan turunan AI kedua/ketiga/keempat kini mulai terbentuk di pasar ini yang sesuai dengan tesis bullish teknologi kami pada tahun ini,” tulis Ives.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)