Menlu Retno Marsudi dan Sekretaris Eksekutif Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty Organization (CTBTO) Robert Floyd di Wina, Austria. (Kemenlu RI)
Marcheilla Ariesta • 26 June 2024 08:26
Wina: Di tengah ketidakpastian akan konflik dan perang yang dapat terjadi kapan saja, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertemu dengan Sekretaris Eksekutif Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty Organization (CTBTO) Robert Floyd di Wina, Austria.
CTBT adalah traktat yang melarang uji coba nuklir.
“Dalam ketentuannya dikatakan bahwa CTBT akan berlaku jika negara dalam Annex II CTBT telah melakukan ratifikasi. Yang dimaksud negara Annex II di sini adalah negara yang ikut dalam negosiasi CTBT pada tahun 1994 hingga 1996 di Conference on Disarmament, pernah dan masih memiliki senjata nuklir dan atau reaktor nuklir berkapasitas besar,” kata Retno dalam pernyataan pers virtual, Rabu, 26 Juni 2024.
Saat ini, CTBT telah ditandatangani 187 negara dan telah diratifikasi 178 negara. Namun, masih diperlukan ratifikasi dari 8 negara Annex II, yaitu Tiongkok, Korea Utara, Mesir, India, Iran, Israel, Pakistan, dan Amerika Serikat (AS), agar dapat diberlakukan atau biasa disebut entry into force.
Indonesia merupakan negara Annex II yang telah meratifikasi pada 2011.
Beberapa hal dibahas dalam pertemuan ini, termasuk kemajuan ratifikasi. Retno mengatakan, Indonesia menyambut baik ratifikasi Papua Nugini pada 13 Maret tahun ini.
“Kita sepakat untuk terus mendorong ratifikasi oleh negara-negara di Annex II,” ujar Retno.
Pembahasan berlanjut mengenai kerja sama yang telah dijalankan dengan Indonesia. Saat ini, Indonesia menjadi tuan rumah enam CTBTO stasiun seismik yaitu di Jayapura, Sorong, Parapat, Kappang, Baumata dan Lembang.
Stasiun-stasiun ini sangat bermanfaat bagi system early warning tsunami di Indonesia dan saya sampaikan, Indonesia siap untuk melakukan kerja sama yang lebih kuat dengan CTBTO,” kata Retno.
Terakhir, Retno menyampaikan harapan agar wakil-wakil Indonesia dapat dipertimbangkan lebih banyak untuk bekerja di CTBTO.
“Saya juga harapkan agar program internship atau magang, baik untuk pelajar maupun profesional muda di CTBTO, dapat memperoleh dukungan,” pungkasnya.
Baca juga: Di Konferensi PBB, Menlu Retno Kecam Wacana Israel Gunakan Senjata Nuklir ke Gaza