PM Baru Kamboja Hun Manet Bergerak Cepat Dekati Tiongkok

PM baru Kamboja Hun Manet. (AP/Heng Sinith)

PM Baru Kamboja Hun Manet Bergerak Cepat Dekati Tiongkok

Marcheilla Ariesta • 14 August 2023 10:58

Phnom Penh: Pemimpin Kamboja yang baru Hun Manet telah bertemu Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi di ibu kota Phnom Penh pada Minggu, 13 Agustus kemarin. Keduanya berjanji untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara. 

Wang Yi tiba di Kamboja pada Sabtu lalu. Ia menjadi pejabat Tiongkok pertama yang berkunjung sejak Hun Manet diangkat sebagai perdana menteri pada Senin pekan lalu. 

Kunjungan ini sebagai bagian dari tur tiga hari di Asia Tenggara. 

Diplomat top Beijing itu juga mengunjungi Singapura dan Malaysia setelah ketegangan berkobar dengan Filipina atas Laut China Selatan. 

Wang bertemu dengan mantan PM Kamboja Hun Sen, putranya yang sekaligus PM baru Kamboja Hun Manet, dan pejabat Kamboja lainnya. 

Hun Manet ditunjuk oleh raja, tetapi ia dan kabinetnya masih harus memenangkan pemungutan suara 22 Agustus di parlemen, di mana Partai Rakyat Kamboja (CPP) ayahnya mendominasi majelis rendah. 

Ia mengunggah di saluran Telegramnya bahwa dia dan Wang "berjanji untuk mempromosikan kerja sama antara kedua negara". 

"Posisi tidak berubah,  pemerintahan Kamboja tetap berpegang pada kebijakan Satu-China dan berjanji tidak akan ikut campur dalam urusan nasional Tiongkok," lanjutnya dalam pernyataan di Facebook, dikutip dari Channel News Asia, Senin, 14 Agustus 2023. 

Hun Manet dijadwalkan mengunjungi Tiongkok pada September dan Oktober. 

Wang juga bertemu dengan mitranya dari Kamboja dan menegaskan kembali "komitmen tak tergoyahkan" Beijing untuk menghormati kedaulatan Kamboja. Ia juga menyampaikan dukungan Beijing untuk kerajaan tersebut, menurut pernyataan Kementerian Luar Nrgeri Kamboja. 

Kunjungannya menyusul bentrokan diplomatik antara Beijing dan Manila atas klaim mereka atas Laut China Selatan. 

Negeri Tirai Bambu bersikeras agar kapal angkatan laut Filipina yang dikandangkan di terumbu karang di Kepulauan Spratly disingkirkan dari perairan yang diperebutkan, yang lama menjadi titik api di antara mereka. 

Sedangkan Filipina menuduh Penjaga Pantai Tiongkok menembakkan meriam air ke kapal dalam misi pasokan akhir pekan lalu. 

Kamboja, Singapura, Malaysia, dan Filipina semuanya adalah anggota Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yang sedang dalam pembicaraan dengan Tiongkok mengenai kode etik di Laut China Selatan, yang diklaim Beijing hampir secara keseluruhan. 

Phnom Penh telah menjadi salah satu sekutu terkuat Tiongkok di wilayah ini di bawah kepemimpinan Hun Sen, yang memerintah selama hampir empat dekade. Bahkan Phnom Penh menerima investasi Tiongkok dalam jumlah besar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)