Presiden Rusia Vladimir Putin
Fajar Nugraha • 17 June 2023 12:06
St Petersburg: Presiden Vladimir Putin menggembar-gemborkan prospek Rusia di forum ekonomi internasional utama negara itu. Meskipun sanksi internasional yang berat diberlakukan karena perang di Ukraina.
Pejabat dan investor Barat menghindari Forum Ekonomi Internasional St Petersburg tahun ini yang selama beberapa dekade telah menjadi acara utama Rusia untuk menarik modal asing. Terkadang forum tersebut disamakan dengan pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos.
Kremlin sebelumnya juga melarang jurnalis dari negara-negara yang dianggap Rusia "tidak bersahabat" untuk meliput proses yang dimulai pada Rabu dan berlanjut hingga Sabtu.
Moskow telah memberlakukan penetapan itu pada sejumlah negara termasuk Amerika Serikat, Kanada, anggota Uni Eropa, dan Australia sehubungan dengan sanksi yang dijatuhkan atas pertempuran di Ukraina.
"Kami belum beralih ke jalur isolasi diri. Justru sebaliknya - kami telah memperluas kontak dengan mitra yang dapat diandalkan dan bertanggung jawab di negara dan wilayah yang berfungsi sebagai mesin, penggerak dari ekonomi dunia saat ini,” tegas Putin, seperti dikutip Channel News Asia, Sabtu 17 Juni 2023.
"Saya ingin menegaskan kembali: Ini adalah pasar masa depan; semua orang memahaminya dengan jelas,” imbuh Putin.
Pejabat tidak memberikan daftar bisnis asing yang hadir, tetapi program untuk lebih dari 100 diskusi panel menunjukkan mayoritas pembicara berasal dari Rusia.
Sementara salah satu sesi panel yang tercantum dalam program tersebut menggembar-gemborkan Rusia sebagai "pusat teknologi global", deskripsi sesi lain secara diam-diam mengakui isolasi ekonomi Moskow yang semakin meningkat sejak pasukannya pindah ke Ukraina Februari lalu.
Putin juga dengan gigih membela pengiriman pasukan Rusia ke Ukraina dan mengulangi klaimnya bahwa pemerintah Ukraina adalah rezim neo-Nazi, terlepas dari akar Yahudi Presiden Volodymyr Zelensky.
"Teman-teman Yahudi saya mengatakan bahwa Zelensky bukan seorang Yahudi, tetapi memalukan bagi orang-orang Yahudi," pungkas Putin.