BI Ramal Tekanan Inflasi di September 2023 Bakal Jinak

Bank Indonesia. Foto : MI/Usman Iskandar.

BI Ramal Tekanan Inflasi di September 2023 Bakal Jinak

Husen Miftahudin • 9 August 2023 11:28

Jakarta: Bank Indonesia (BI) memprakirakan tekanan inflasi pada September 2023 (tiga bulan yang akan datang) mengalami penurunan. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) September 2023 yang tercatat sebesar 115,9 atau lebih rendah dari 117,7 pada periode sebelumnya.

"Hal ini sejalan dengan ekspektasi penjualan ke depan," ungkap Survei Penjualan Eceran (SPE) Juni 2023 yang dikutip Rabu, 9 Agustus 2023.

Di sisi lain, responden juga memprakirakan penjualan eceran pada September 2023 mengalami penurunan. Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) September 2023 diprakirakan sebesar 133,4 atau lebih rendah dari 140,9 pada periode sebelumnya.

Sementara itu, tekanan inflasi pada Desember 2023 (enam bulan yang akan datang) diperkirakan mengalami kenaikan. Adapun IEH Desember 2023 tercatat sebesar 130,0 atau lebih tinggi dari periode sebelumnya sebesar 123,0.

Prakiraan penjualan eceran pada Desember 2023 juga naik. Tercermin dari IEP Desember 2023 yang tercatat sebesar 149,9 atau lebih tinggi dibandingkan 141,2 pada bulan sebelumnya.

"Peningkatan IEP Desember 2023 diprakirakan didorong oleh permintaan masyarakat yang meningkat seiring dengan momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan libur akhir tahun yang didukung oleh kelancaran distribusi serta strategi potongan harga," papar laporan BI.

Kinerja penjualan eceran Juni 2023 membaik

Adapun, kinerja penjualan eceran pada Juni 2023 meningkat secara tahunan dan mencatatkan perbaikan secara bulanan. Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2023 tercatat sebesar 222,9 atau secara tahunan tumbuh positif sebesar 7,9 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencatatkan kontraksi sebesar minus 4,5 persen (yoy).

"Hal ini sejalan dengan peningkatan penjualan di dalam negeri diiringi dengan strategi potongan harga yang dilakukan pedagang ritel, kelancaran distribusi, dan peningkatan permintaan pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), event tengah tahun (mid year sale), serta musim liburan sekolah," beber BI.

Berdasarkan kelompoknya, peningkatan atau perbaikan terjadi pada mayoritas kelompok, tertinggi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 12,0 persen (yoy). Sementara kelompok lain yang tercatat meningkat antara lain kelompok bahan bakar kendaraan bermotor sebesar 0,2 persen (yoy) yang keluar dari fase kontraksi dan subkelompok sandang 15,0 persen (yoy) yang melanjutkan tren pertumbuhan.

Secara bulanan, penjualan eceran pada Juni 2023 menunjukkan perbaikan meski masih berada pada fase kontraksi sebesar minus 0,3 persen (mtm), membaik dibandingkan minus 8,0 persen (mtm) pada periode sebelumnya.

Perbaikan penjualan eceran didorong oleh positifnya pertumbuhan penjualan kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,3 persen (mtm); barang budaya dan rekreasi 2,7 persen (mtm); serta bahan bakar kendaraan bermotor 2,3 persen (mtm), yang mencatatkan peningkatan dan berbalik dari fase kontraksi pada bulan sebelumnya.

"Serta membaiknya penjualan subkelompok sandang dari sebelumnya minus 26,7 persen (mtm) menjadi minus 0,2 persen (mtm)," papar BI.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)