Minyak Mentah Lanjutkan Kenaikan

Ilustrasi kilang minyak. Foto: Unsplash.

Minyak Mentah Lanjutkan Kenaikan

Arif Wicaksono • 28 September 2023 07:07

Texas: Harga minyak mentah lanjutkan kenaikan pada pembukaan perdagangan Kamis, 28 September 2023. Minyak mentah naik karena minimnya pasokan minyak serta data perbaikan ekonomi Tiongkok.

Dikutip dari Investing.com, Kamis, 28 September 2023, harga minyak dunia WTI naik sebesar 0,10 persen atau 0,09 poin dengan berada pada level USD93,84 per barel. Harga minyak dunia Brent naik 0,08 persen dengan berada pada level USD94,38 per barel.

Data dari American Petroleum Institute (API) menunjukkan akhir Selasa bahwa stok minyak AS naik hampir 1,6 juta barel dalam sepekan hingga 22 September, naik sedikit setelah turun 5,3 juta barel pada minggu sebelumnya.

Cadangan bensin dan distilat masing-masing turun 0,07 juta barel dan 1,7 juta barel, yang mengindikasikan bahwa permintaan bahan bakar di negara tersebut tetap stabil.

Data API memberikan gambaran yang ketat mengenai pasar minyak AS meskipun data inventaris resmi pemerintah belum dirilis. Para analis memperkirakan data resmi akan menunjukkan turunnya cadangan sebanyak 1,7 juta barel setelah turun 2,1 juta barel pada minggu sebelumnya

Selain itu, pemangkasan pasokan dari Rusia dan Arab Saudi membuat harga minyak naik lebih dari 30 persen dalam dua bulan terakhir.  Namun, harga minyak dalam beberapa minggu terakhir, berada di antara USD89 dan USD95 per barel.

Harga minyak juga mendapatkan sentimen dari keuntungan industri Tiongkok meningkat pada laju tercepat setidaknya dalam lebih dari satu tahun pada Agustus.

Menurut data yang diterbitkan oleh Biro Statistik Nasional Tiongkok pada Rabu, 27 September 2023, keuntungan industri Tiongkok meningkat 17,2 persen dari tahun sebelumnya sekaligus membalikkan tren setelah menurun dalam lima bulan terakhir. Selama delapan bulan pertama 2023, laba turun 11,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

kenaikan suku bunga

Pelaku pasar khawatir bahwa naiknya suku bunga akan mengurangi aktivitas ekonomi dan akhirnya bisa menghambat permintaan minyak. Ketua Fed Jerome Powell mengatakan dalam konferensi pers pekan lalu bahwa inflasi yang didorong oleh sektor energi adalah salah satu kekhawatiran terbesar bank sentral.

"Kami siap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut, jika diperlukan," kata Powell.

The Fed telah menaikkan suku bunga sebanyak 11 kali antara Februari 2022 dan Juli 2023, menambahkan total 5,25 poin persentase ke suku bunga dasar sebelumnya yang hanya 0,25 persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)