ASEAN Plus Three Pererat Kerja Sama Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik

Presiden Joko Widodo dalam KTT ASEAN Plus Three (APT) ke-26. Foto: dok Kemenko Perekonomian.

ASEAN Plus Three Pererat Kerja Sama Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik

Husen Miftahudin • 7 September 2023 17:56

Jakarta: Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Plus Three (APT) ke-26, yang terdiri atas negara-negara anggota ASEAN bersama Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan, mempererat kerja sama pembangunan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) kawasan.

Kerja sama itu mencakup investasi, transfer teknologi, sharing best practices, dan pembangunan kapasitas negara anggota. Sebagai sebuah komitmen nyata bersama, pertemuan pun menyepakati diadopsinya deklarasi terkait kerja sama Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik (EV) Kawasan.

"ASEAN menghargai dukungan RRT, Jepang, dan Korea terhadap kerja sama pengembangan ekosistem EV yang berpotensi menggerakkan roda industri sekaligus menjadi penyokong pertumbuhan ekonomi dan transisi energi yang berkelanjutan," ucap Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka KTT APT di Jakarta, dikutip dari siaran pers, Kamis, 7 September 2023.

Pengembangan ekosistem kendaraan listrik kawasan sendiri masuk ke dalam kerangka pengembangan kerja sama dalam pembangunan ekonomi hijau, termasuk infrastruktur hijau. Hal ini dianggap menjadi kunci penting untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi kawasan yang berkelanjutan.

"ASEAN Plus Three merupakan motor pertumbuhan ekonomi di kawasan. Maka itu, ketahanan kawasan kita tidak terlepas dari kerja sama yang telah dan akan dibangun oleh ASEAN Plus Three," tutur Jokowi.

Baca juga: Buka KTT Ke-26 APT, Presiden Minta Prioritaskan Pembangunan Ekonomi Hijau
 

Kolaborasi hadapi krisis masa depan


KTT ke-26 APT juga menegaskan signifikansi kolaborasi kawasan dalam menghadapi krisis di masa depan melalui penguatan sektor keuangan, kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi, transformasi digital, infrastruktur, serta pangan.

Konsensus ini berlandaskan kepada polikrisis berupa fenomena pandemi covid-19 serta ketidakpastian geopolitik selama beberapa tahun terakhir yang terbukti berdampak negatif terhadap kesejahteraan negara-negara di kawasan.

Dengan adanya disrupsi terhadap rantai pasok global, negara APT sepakat untuk membuat sistem logistik, infrastruktur, maupun produksi yang lebih sigap maupun independen dalam menghadapi krisis di masa depan.

Terakhir, semua anggota sepakat bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tidak dapat dipisahkan dari stabilitas kawasan dalam konteks yang lebih luas.

"Peran APT sebagai motor pertumbuhan harus diiringi dengan perannya sebagai motor bagi perdamaian dan stabilitas kawasan," tegas Jokowi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)