Lemahnya Mata Uang Thailand Bantu Ekspor dan Pariwisata

Uang Bath Thailand. Foto: Unsplash.

Lemahnya Mata Uang Thailand Bantu Ekspor dan Pariwisata

Arif Wicaksono • 21 September 2023 18:11

Bangkok: Bank sentral Thailand sedang memantau pelemahan baht, yang tidak sepenuhnya buruk bagi perekonomian. Pelemahan ini dapat membantu sektor ekspor dan pariwisata.

Mata uang baht sempat mencapai level terendah dalam lebih dari 10 bulan di 36,32 pada perdagangan Rabu, 20 September 2023. Bath telah melemah sebesar 4,4 persen terhadap greenback alias dolar AS sepanjang tahun ini.

"Baht yang lemah tidak selalu buruk. Ini membantu ekspor dan lebih banyak orang ingin bepergian dan membelanjakan uangnya. Kita bisa mendapatkan keuntungan," kata Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin, dilansir Channel News Asia, Kamis, 21 September 2023.

Dia mengatakan pemerintah tidak mencampuri tugas bank sentral. "Depresiasi mata uang Thailand didorong oleh arus keluar modal akibat perbedaan suku bunga," kata Srettha.

Negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara ini mengalami penurunan ekspor dibandingkan perkiraan, yang mungkin turun satu persen hingga dua persen tahun ini, dengan pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 2,8 persen, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.

Pemerintahan baru ini merencanakan pengeluaran yang lebih tinggi untuk membantu membiayai kebijakan baru guna menstimulasi perekonomian yang terbebani oleh lemahnya permintaan ekspor dan rendahnya kepercayaan investor.

Menggaet wisman

Pemerintahan Srettha juga berencana untuk meningkatkan pertumbuhan dengan menarik lebih banyak wisatawan, menghapuskan persyaratan visa bagi pengunjung dari Tiongkok dan Kazakhstan selama lima bulan. Tiongkok adalah pasar perjalanan utama bagi Thailand sebelum pandemi terjadi.

Thailand, salah satu negara tujuan wisata utama di Asia, menargetkan 28 juta wisatawan asing tahun ini dan 40 juta wisatawan tahun depan. Pada 2019, Thailand kedatangan 39,9 juta wisatawan asing, termasuk 11 juta wisatawan asal Tiongkok. Pemerintah sebelumnya mengatakan pihaknya menargetkan lima juta wisatawan Tiongkok tahun ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Arif Wicaksono)