Bireuen Dilanda Krisis Logistik, Warga Bertahan di Tengah Kepanikan

Evakuasi korban banjir di Aceh. Dokumentasi/ Istimewa

Bireuen Dilanda Krisis Logistik, Warga Bertahan di Tengah Kepanikan

Fajri Fatmawati • 29 November 2025 13:02

Bireuen: Kondisi darurat terjadi di Kabupaten Bireuen pascabencana, di mana warga mulai mengalami kepanikan akibat menipisnya stok logistik. Kelangkaan bahan makanan memicu kekhawatiran akan munculnya aksi-aksi anarkis di tengah masyarakat yang sedang berjuang menyelamatkan diri.

Kepala Basarnas Banda Aceh, Al Husain, mengungkapkan situasi di Bireuen semakin memprihatinkan seiring dengan habisnya persediaan kebutuhan pokok bagi para korban bencana banjir.

“Di Bireuen bahkan orang mulai anarkis karena tak ada lagi stok logistik. Saat ini yang paling dibutuhkan adalah evakuasi dan makanan untuk korban,” kata Al Husain, Sabtu, 29 November 2025.

Baca Juga :

Hercules TNI AU Mendarat di Lanud SIM, Bawa Alat Berat PLN dan Logistik

Menanggapi situasi ini, Basarnas Banda Aceh telah memperluas jangkauan operasi penyelamatannya. Tim gabungan dikerahkan ke sejumlah wilayah terdampak untuk melakukan evakuasi dan pendistribusian bantuan.

Al Husain menyampaikan sejak awal bencana, timnya telah aktif melakukan operasi penyelamatan di berbagai lokasi, termasuk di Pidie Jaya dan Bireuen. Operasi ini dilakukan untuk menjangkau korban yang masih terisolir.

Aliran sungai meluap ke badan jalan dan permukiman wargha di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh. ANTARA/HO-BPBD Nagan Raya


“Pidie Jaya sudah tiga hari kami tangani. Semalam kami bergerak ke Bireuen, memanfaatkan Starlink untuk komunikasi,” jelas Al Hussain.

Meskipun operasi telah berjalan, Al Husain mengungkapkan bahwa hingga malam sebelumnya, masih terdapat korban yang belum dievakuasi.

Sementara Pemerintah Aceh menegaskan akan terus memaksimalkan koordinasi lintas lembaga untuk membuka akses wilayah terisolir, mempercepat evakuasi warga, dan memastikan bantuan logistik sampai kepada masyarakat terdampak

“Kita perlu langkah awal bahwa kondisi masih ada yang dalam banjir dan harus dievakuasi segera. Masih ada orang hilang dan perlu dicari. Kita juga perlu menjangkau masyarakat yang terisolir,” jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir.

Sebagai informasi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru dampak bencana banjir dan longsor yang melanda hampir seluruh wilayah Aceh. Hingga Jumat sore, 28 November 2025, tercatat 35 warga meninggal dunia, 25 orang hilang, dan 8 luka-luka.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Deny Irwanto)