Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (tengah) saat mengunjungi posko satgas tanggap darurat bencana Aceh Tamiang. Foto: ANTARA/HO/Satgas Bencana Aceh Tamiang
Fachri Audhia Hafiez • 7 December 2025 08:37
Jakarta: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menegaskan pemerintah pusat bakal memberikan perhatian khusus membantu pemulihan Kabupaten Aceh Tamiang. Wilayah ini mengalami kerusakan berat pascadilanda bencana banjir bandang pekan lalu.
"Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan untuk dapat membantu Aceh Tamiang semaksimal mungkin,” kata Suharyanto saat meninjau dampak kerusakan pascabencana, di Aceh Tamiang, dikutip dari Antara, Sabtu, 6 Desember 2025.
Suharyanto diterima Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi dan Wakil Bupati Tamiang Ismail di posko penanganan banjir di Desa Paya Bedi, Kecamatan Rantau. Pihaknya minta kepada pemda agar data kebutuhan disampaikan secara rinci, tidak hanya berupa sembako.
"Stok kita banyak, ada di posko Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Saya tunggu apa kebutuhan dan segera kita penuhi," ujar Suharyanto.
Sementara itu, Bupati Aceh Tamiang, Armia Fahmi menyampaikan kebutuhan mendesak untuk penanganan pascabencana banjir. Terutama di wilayah pedalaman yang sulit terjangkau.
"Ada tiga hal utama yang sangat krusial bagi upaya penanganan di lapangan. Kita butuh kendaraan untuk menerobos daerah yang terisolir, kita butuh kendaraan untuk mengangkut sembako," kata Armia.
Banjir di Aceh. Foto: Dok. Istimewa.
Bantuan dimaksud ialah perahu karet dengan spesifikasi khusus untuk mengarungi wilayah yang saat ini masih terisolir di Aceh Tamiang. Dia mengatakan meskipun bantuan logistik telah berdatangan, tetapi Aceh Tamiang masih sangat membutuhkan dukungan pusat untuk menjangkau masyarakat dan memulihkan kondisi.
Mengingat, banyak rumah warga yang terdampak, sehingga pemulihan pascabencana membutuhkan selter dan tenda. "Kami juga butuh banyak selter karena banyak tempat tinggal warga yang hilang,” ujar Armia.
Berdasarkan data sementara rekap bencana Aceh Tamiang hingga 6 Desember 2025, tercatat korban mengungsi 262.087 jiwa, luka-luka 18 jiwa, meninggal dunia 57 jiwa dan korban hilang 22 jiwa. Kemudian, rumah kategori rusak ringan 2.262 unit, rusak sedang 35 unit dan rumah hanyut mencapai 780 unit, tersebar hampir di seluruh kecamatan. Data ini akan terus berubah setiap harinya.