Ilustrasi. Foto: Dok istimewa
Eko Nordiansyah • 10 December 2025 21:45
Aceh: Pertamina melakukan pengiriman LPG ke Bener Meriah dengan menggunakan helikopter sebagai upaya mempercepat penyaluran ke wilayah yang akses daratnya terputus akibat bencana. Untuk pertama kalinya, pengiriman Bright Gas 12 kg sebanyak 72 tabung dilakukan dengan metode sling load.
Pengiriman dilakukan dengan menggantungkan barang pada kabel/sling pengaman, palet penyangga plastik, dan safety net. Pertamina memastikan tingkat keamanan pengiriman dengan setiap tahapan telah melalui pengecekan dan prosedur keselamatan yang ketat seperti diaturnya batas ketinggian terbang helikopter, panjang sling, hingga penyusunan LPG.
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyampaikan apresiasi setinggi tingginya kepada TNI, BNPB, Polri dan Instansi terkait serta kepada Perwira Pertamina yang terus hadir di lokasi menyalurkan energi sekaligus melanjutkan tugas kemanusiaan yang sudah dijalankan sejak beberapa waktu yang lalu
“Kita telah menyerahkan bantuan kepada 164 posko dan membantu ketersediaan energi di 111 dapur umum. Selain itu juga mendorong BBM, mendorong avtur, BBM untuk alat berat, agar alat berat dapat berfungsi mempercepat pembangunan akses jalan yang terputus,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 10 Desember 2025.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra mengatakan, pengiriman ini juga merupakan bentuk kolaborasi erat dengan BNPB, TNI, Polri dan seluruh unsur terkait bersama perwira Pertamina. Ia berharap upaya ini bisa mempercepat penyaluran kebutuhan energi kepada masyarakat.
“Di lapangan, kami tidak bekerja sendiri. Upaya mempercepat distribusi LPG ke Bener Meriah ini bisa terjadi karena gotong royong dan koordinasi yang kuat, sehingga masyarakat dapat segera merasakan manfaatnya,” ujarnya.
.jpg)
(Pengiriman Bright Gas 12 kg sebanyak 72 tabung dilakukan dengan metode sling load. Foto: Dok istimewa)
Pengiriman menggunakan helikopter Sikorsky S-61A yang lepas landas dari Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh. Tepat satu jam kemudian, heli tiba di Bandara Malikussaleh dan langsung mengangkat paket pertama tanpa mendarat, demi mempercepat waktu tempuh menuju Bandara Rembele, Bener Meriah.
Usai mengantarkan paket pertama, heli kembali lagi ke Malikussaleh untuk mengambil paket kedua, dan seterusnya paket ketiga untuk menutup rangkaian distribusi cepat melalui metode ini. Seluruh proses dijalankan tanpa jeda panjang, tanpa menunggu, karena setiap menit sangat berarti bagi masyarakat yang menantikan bantuan energi.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun menjelaskan, total 72 tabung Bright Gas 12 kg, dikemas dalam tiga paket pengiriman. Setiap kemasan berisi 24 tabung yang siap didistribusikan untuk kebutuhan memasak dapur umum, posko pengungsian, dan warga di lokasi terdampak.
“Setiap pengiriman tabung LPG disusun tegak atau vertical dengan valve menghadap keatas dan diatas palet yang dilengkapi cargo net agar stabil saat handling dan landing. Pengiriman dengan metode sling load ini telah kami koordinasikan dan dianalisa oleh BNPB dan HSE Pertamina tingkat keamanannya,” ujar Roberth.
Pertamina telah melakukan pengiriman BBM maupun LPG melalui berbagai moda udara seperti pesawat perintis dan pesawat hercules sejak 3 Desember ke wilayah terdampak bencana. Namun untuk penggunaan helikopter dengan metode sling load baru kali ini dilakukan karena terbatasnya akses ke lokasi bencana.
“Kami akan melakukan segala cara termasuk dengan berbagai moda udara untuk membawa energi yang dapat menghidupkan dapur umum, menghangatkan makanan, dan membantu aktivitas kebutuhan dasar warga di tengah keterbatasan,” tutupnya.