Pemerintah Dorong Pemanfaatan AI untuk Pertumbuhan Ekonomi Kreatif Nasional

Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya. (Dokumentasi/ Kementerian Ekonomi Kreatif)

Pemerintah Dorong Pemanfaatan AI untuk Pertumbuhan Ekonomi Kreatif Nasional

Deny Irwanto • 16 September 2025 19:18

Jakarta: Pemerintah melalui Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) terus mendorong pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sebagai pendorong inovasi dan pertumbuhan industri kreatif Indonesia. Penggunaan AI dinilai perlu diarahkan agar kebijakan-kebijakan pemerintah lebih tepat sasaran.

Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menilai Indonesia tengah berada pada tahap awal pemanfaatan AI, dengan potensi besar berkat 185 juta pengguna internet dan 139 juta pengguna media sosial. AI  menurutnya menawarkan peluang akselerasi inovasi di berbagai subsektor seperti desain, animasi, gim, aplikasi, hingga pemasaran digital. 

“Pada tahun 2024, kontribusi ekonomi kreatif mencapai lebih dari Rp 1.500 triliun terhadap PDB nasional dan menyerap lebih dari 26,5 juta tenaga kerja. Dengan momentum adopsi AI, kontribusi ini akan meningkat, menegaskan peran ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional. AI dapat mempercepat produksi, mengoptimalkan pemasaran, dan membuka akses pasar global. Namun, kreativitas manusia harus tetap menjadi pusat ekosistem kreatif. AI adalah kolaborator, bukan pengganti kreator,” kata Teuku Riefky dalam keterangan pers, Selasa, 16 September 2025.
 

Baca: Puluhan Koleksi Busana Muslim Sarimbit Dipamerkan di Kota Bandung
 
Meski peluang besar terbuka, tantangan yang dihadapi tidak ringan. Teuku Riefky menyoroti perlindungan hak cipta dan literasi digital yang masih terbatas.

“Produk kreatif seperti desain, fotografi, dan animasi adalah karya manusia dengan hak moral dan ekonomi. Regulasi saat ini belum sepenuhnya mengatur penggunaan karya sebagai data latih AI. Mekanisme lisensi sangat penting agar pencipta tetap mendapat pengakuan dan imbal hasil yang adil,” jelas Teuku Riefky.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Kementerian Ekraf menyiapkan kerangka strategis yang menyeimbangkan pengembangan dan pemanfaatan AI. Aspek pengembangan difokuskan pada riset, inovasi, dan perlindungan kekayaan intelektual, sementara pemanfaatannya diarahkan untuk memperkuat daya saing industri kreatif.

Pemerintah juga mendorong harmonisasi regulasi, peningkatan literasi dan etika AI, serta dukungan bagi startup lokal di bidang teknologi AI.

Keikutsertaan Kementerian Ekraf dalam AIIS 2025 diharapkan memperkuat sinergi antara teknologi dan kreativitas, membuka jalan bagi lahirnya ekosistem digital yang inklusif, inovatif, dan mampu menjawab tantangan global di era kecerdasan buatan.

Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, membahas perihal pemanfaatan AI terkait program-program pemerintah. Airlangga menyebut saat ini pemerintah memiliki 17 paket stimulus ekonomi dengan rincian 8 program akselerasi tahun 2025, 4 program tahun 2026, dan 5 program.

"Salah satu dari 17 program kami adalah kaitannya dengan digital itu yaitu program magang lulusan perguruan tinggi. Program magang perguruan tinggi itu eligible untuk mahasiswa yang satu tahun lulus pada tahun tersebut. Saya minta nanti para digital perusahaan bisa menyediakan tempat untuk para mahasiswa magang di industrinya apapun subjeknya," jelas Airlangga. 

Selain itu berkaitan dengan ekraf, Kemenko Perekonomian menghadirkan Program Perkotaan dengan Pilot Project DKI Jakarta peningkatan kualitas pemukiman dan penyediaan tempat untuk Gig Economy.

"Untuk program tersebut kami bekerja sama dengan Kementerian Ekraf dan Pemprov DKI Jakarta untuk nantinya dapat menyediakan co-working space di Tanah Abang dan di Blok M," ungkap Airlangga.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)