Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. (EPA-EFE)
Willy Haryono • 8 February 2025 12:29
Gdansk: Di tengah kekhawatiran bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mengenakan tarif dagang, Kepala Komisi Uni Eropa mengatakan pada hari Jumat kemarin bahwa blok tersebut siap merespons dengan tegas setiap tindakan perdagangan yang tidak adil atau sewenang-wenang.
Berbicara dalam konferensi pers di Gdansk, Polandia, Ursula von der Leyen menekankan hubungan ekonomi yang mendalam antara UE dan AS, dengan menyebutkan volume perdagangan mencapai EUR1,5 triliun.
"Kami ingin menjaga kemitraan transatlantik tetap kuat, bukan hanya karena hubungan historis kami, tetapi karena ini adalah bisnis yang cerdas," kata von der Leyen, menyoroti pentingnya industri dan pekerjaan di kedua sisi Atlantik.
Namun, ia menambahkan, Uni Eropa tidak akan ragu untuk membela diri terhadap tindakan perdagangan yang diskriminatif. "Jika menyangkut tanggapan yang ditargetkan, (diperkenalkan) secara tidak adil atau sewenang-wenang, Uni Eropa akan menanggapi dengan tegas," ujar von der Leyen, mengutip dari Yeni Safak, Sabtu, 8 Februari 2025.
Ia menambahkan bahwa di luar sektor perdagangan, keamanan tetap menjadi perhatian mendesak, khususnya di perbatasan timur UE.
Von der Leyen menggambarkan krisis migran yang sedang berlangsung di perbatasan Polandia sebagai "ancaman hibrida," menuduh Rusia dan Belarusia menggunakan migrasi sebagai senjata politik.
"Ini bukan masalah migrasi. Ini masalah keamanan nasional," tuturnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, UE mengintensifkan kerja sama dengan negara-negara asal untuk mengekang migrasi ilegal.
"Jika Anda ingin datang ke Uni Eropa, jangan pernah coba mendekati penyelundup dan pedagang manusia. Mereka hanya ingin mengambil uang Anda, Anda juga mempertaruhkan hidup Anda, dan Anda akan dibawa kembali," sebut von der Leyen, menganjurkan jalur migrasi legal dan investasi dalam pendidikan sebagai gantinya.
Sebelumnya, Trump mengatakan tarif terhadap Uni Eropa, blok beranggotakan 27 negara, “pasti akan terjadi" dan akan “segera” diumumkan.
Baca juga: Temui Presiden Prabowo, DEN Laporkan Dampak Kebijakan Trump Terhadap Ekonomi Indonesia