Ilustrasi: Metrotvnews.com
Muhammad Reyhansyah • 22 August 2025 15:27
Cali: Sebuah serangan bom truk mengguncang Kota Cali, Kolombia, pada Kamis, 21 Agustus 2025 menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai 36 lainnya, menurut otoritas setempat. Ledakan terjadi di dekat sekolah penerbangan militer di bagian utara kota, menandai eskalasi terbaru dalam krisis keamanan terburuk Kolombia dalam beberapa dekade.
“Suaranya menggelegar, seakan seluruh kawasan bergetar,” kata saksi mata Hector Fabio Bolaños.
"Banyak orang terluka dan rumah-rumah di depan pangkalan hancur," ucap Bolanos.
Dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 22 Agustus 2025, Wali Kota Cali, Alejandro Eder, mengatakan korban termasuk warga sipil yang tengah melintas di jalan utama. Beberapa bangunan, termasuk sekolah setempat, harus dievakuasi. Eder menuding serangan itu dilakukan “narkoteroris”, tanpa merinci kelompok tertentu.
Pemerintah kota melarang sementara truk besar masuk ke Cali dan menawarkan hadiah US$10.000 atau sekitar Rp163 juta bagi siapa pun yang memberikan informasi terkait pelaku.
Serangan ini terjadi hanya dua bulan setelah kelompok gerilya kiri Central General Staff (EMC) mengklaim 24 serangan terkoordinasi di sekitar Cali yang menewaskan tujuh orang. Meski belum ada klaim resmi, para analis menyebut pola serangan menunjukkan kembalinya kekuatan kelompok bersenjata yang membiayai diri lewat perdagangan kokain.
Kekerasan terbaru juga memperburuk tekanan terhadap Presiden Gustavo Petro, yang kebijakan lunaknya terhadap kelompok bersenjata dinilai justru memberi ruang bagi mereka. Petro mengumumkan akan menetapkan dissident FARC pimpinan Ivan Mordisco, kelompok Segunda Marquetalia, serta kartel Clan del Golfo sebagai organisasi teroris.
Kolombia pernah menikmati periode relatif tenang setelah kesepakatan damai 2016 dengan FARC. Namun, lonjakan serangan belakangan ini memunculkan kembali ketakutan akan kembalinya era 1980–1990-an, ketika bom kartel, pembunuhan politik, dan kekerasan gerilya marak.
Dalam insiden terpisah pada hari yang sama, delapan orang tewas dalam bentrokan antara polisi dan gerilyawan di dekat Medellin setelah sebuah helikopter ditembak jatuh menggunakan drone.