Gedung Negara Grahadi Surabaya ludes dibakar massa aksi demonstrasi. (Metrotvnews.com/Amal)
Despian Nurhidayat • 2 September 2025 17:22
Jakarta: Direktur Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi, Kementerian Kebudayaan, Restu Gunawan, membeberkan museum dan cagar budaya terdampak perusakan demonstran. Antara lain, Museum Bagawanta Bari Kediri, Gedung Grahadi Surabaya, dan Gedung Cagar Budaya tingkat Kota Bandung.
“Sementara yang terdata itu,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Selasa, 2 September 2025.
Kementerian Kebudayaan menyesalkan perbuatan anarkis dan destruktif yang dilakukan pihak yang tidak bertanggung jawab khususnya terhadap bangunan cagar budaya dan museum.
Dalam hal ini, Kementerian Kebudayaan menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden yang menimpa Museum Bagawanta Bari Kediri yang terdampak aksi unjuk rasa pada 30 Agustus 2025 malam.
Sebagai salah satu situs penting pelestarian sejarah dan budaya di Kediri, keberadaan Museum Bagawanta Bari merupakan bagian dari upaya bangsa menjaga identitas, warisan, serta edukasi budaya bagi generasi mendatang.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa museum bukan hanya ruang koleksi benda bersejarah, melainkan juga simbol memori kolektif masyarakat. Karena itu, segala bentuk gangguan dan vandalisme terhadap museum adalah kerugian besar bagi bangsa.
“Kementerian Kebudayaan sangat menyesalkan insiden yang terjadi. Kami telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, aparat penegak hukum, serta pengelola museum untuk memastikan keamanan dan perlindungan koleksi. Langkah-langkah pemulihan segera dilakukan,” ujar Fadli Zon.
Dalam insiden tersebut terdapat sejumlah koleksi yang rusak dan hilang dari Museum Bagawanta Bari Kediri. Beberapa koleksi penting yang hilang antara lain Kepala Ganesha, Koleksi Wastra (kain batik), dan buku-buku lama; sementara itu koleksi miniatur lumbung mengalami kerusakan parah. Beberapa koleksi lain seperti arca Bodhisatwa, dan bata berinskripsi mantra-mantra yang telah berhasil diselamatkan oleh Juru Pelihara Kementerian Kebudayaan.
Kementerian Kebudayaan akan terus memantau perkembangan dan memastikan Museum Bagawanta Bari Kediri dapat kembali berfungsi secara optimal sebagai ruang pembelajaran, wisata budaya, dan pelestarian budaya.
“Saya menghimbau kepada pihak yang telah mengambil beberapa koleksi penting tersebut untuk segera bisa mengembalikan dan menyerahkan koleksi kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI atau kepada pihak Museum Bagawanta Bari Kediri,” tegas Fadli
Zon.
Kementerian Kebudayaan mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk menjunjung tinggi dan menghargai nilai budaya dan peradaban dengan menjaga museum dan cagar budaya. Museum merupakan milik bersama, yang menghimpun perjalanan panjang sejarah budaya bangsa. Sudah seharusnya dirawat, dijaga, dan dihormati semua pihak.
“Mari kita jaga museum dan cagar budaya yang ada di tempat kita masing-masing agar tetap lestari, karena ini merupakan simbol kemajuan peradaban bangsa,” tutup Fadli Zon.