Presiden Tegaskan Dunia Tidak Bisa Diam Melihat Situasi di Gaza

Presiden Prabowo Subianto berpidato di Sidang Majelis Umum PBB, New York. Foto: UN Web TV

Presiden Tegaskan Dunia Tidak Bisa Diam Melihat Situasi di Gaza

Fajar Nugraha • 24 September 2025 00:10

New York: Presiden Prabowo Subianto mengatakan, situasi di Gaza terbentang di depan mata. Berbicara di Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS) Selasa 23 September 2025, Presiden Prabowo menilai dunia tidak bisa diam melihat situasi di Gaza.

Presiden mengatakan, dunia hidup di masa ketika kebencian dan kekerasan tampaknya menjadi suara yang paling keras. Namun, di balik kebisingan ini terdapat kebenaran yang lebih tenang, bahwa setiap orang mendambakan rasa aman, dihormati, dicintai, dan mewariskan dunia yang lebih baik kepada anak-anak mereka.

“Anak-anak kita sedang menyaksikan. Mereka belajar kepemimpinan, bukan dari buku teks, tetapi dari pilihan-pilihan kita. Hari ini, situasi bencana di Gaza masih terbentang di depan mata kita,” ujar Presiden Prabowo dalam pidatonya.

“Pada saat ini, orang-orang tak berdosa menangis minta tolong, menangis untuk diselamatkan. Siapa yang akan menyelamatkan mereka? Siapa yang akan menyelamatkan orang tak berdosa? Siapa yang akan menyelamatkan para lansia dan perempuan? Jutaan orang menghadapi bahaya pada saat ini saat kita duduk di sini. Mereka menghadapi trauma,” imbuh Presiden.

“Mereka menghadapi kerusakan yang tak dapat diperbaiki pada tubuh mereka. Mereka sekarat karena kelaparan. Bisakah kita tetap diam? Akankah jeritan mereka tak terjawab? Akankah kita mengajari mereka bahwa keluarga manusia dapat bangkit menghadapi tantangan ini? Kita harus bertindak sekarang,” tegas Presiden.

Menurut Presiden, dunia harus memperjuangkan tatanan multilateral di mana perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan bukanlah hak istimewa segelintir orang, melainkan hak semua orang. Dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang kuat, dapat dibangun dunia di mana kaum lemah tidak menderita apa yang seharusnya mereka derita, tetapi hidup dalam keadilan yang pantas mereka dapatkan.

Menghadapi tantangan yang ada, Presiden mengajak komunitas internasional untuk gunakan ilmu pengetahuan untuk mengangkat, bukan menggunakan ilmu pengetahuan untuk menghancurkan. Biarkan bangsa-bangsa yang sedang bangkit membantu bangsa lain untuk mengangkat diri mereka sendiri.

Saya yakin bahwa para pemimpin peradaban dunia yang besar, peradaban Barat, Timur, Utara, Selatan, para pemimpin Amerika, Eropa, India, Tiongkok, dunia Islam, seluruh dunia, saya yakin mereka akan bangkit untuk peran mereka yang dituntut oleh sejarah.

Presiden berharap bahwa para pemimpin dunia akan menunjukkan kenegarawanan yang agung, kebijaksanaan yang agung, pengendalian diri, kerendahan hati, mengatasi kebencian, mengatasi kecurigaan.

“Kami sangat berbesar hati dengan peristiwa-peristiwa beberapa hari terakhir di mana negara-negara terkemuka dunia telah memilih untuk berpihak pada sejarah. Untuk memilih sisi sejarah yang benar, jalan moral yang luhur, jalan kebenaran, jalan keadilan, jalan kemanusiaan, untuk menjauhi kebencian, untuk mengatasi kecurigaan, dan untuk menghindari penggunaan kekerasan,” ucap Presiden Prabowo terkait negara yang mengakui negara Palestina.

“Penggunaan kekerasan akan melahirkan kekerasan. Tidak ada satu negara pun yang dapat menindas seluruh komunitas keluarga manusia,” tegas Presiden Prabowo.

Rasa penindasan, rasa ketidakadilan telah membuktikan dalam sejarah umat manusia bahwa rasa ketidakadilan ini akan bersatu menjadi kekuatan yang kuat dan akan mengatasi penindasan dan ketidakadilan ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)