IHSG Tergelincir 0,25% ke Level 7.204

Ilustrasi. Foto: dok MI/Andri Widiyanto.

IHSG Tergelincir 0,25% ke Level 7.204

Husen Miftahudin • 12 June 2025 16:25

Jakarta: Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini mengalami pelemahan. Padahal, pasar modal Indonesia itu sempat berada di zona hijau pada perdagangan pagi.
 
Berdasarkan pemantauan, IHSG pada awal pembukaan sempat tergelincir sebelum akhirnya berbalik arah menguat. Namun pergerakannya fluktuatif hingga akhirnya terjun bebas sebelum akhir sesi pertama.
 
Setelah jeda istirahat siang, IHSG lagi-lagi enggan beranjak dari zona merah. Kondisi ini terus bertahan hingga penutupan perdagangan hari ini.
 
Mengutip laman RTI, Kamis, 12 Juni 2025, IHSG ditutup di posisi 7.204,37 atau turun 18,08 poin, setara 0,25 persen.
 
Saat bel pembukaan perdagangan, IHSG bertengger di posisi 7.219,56. Gerak indeks sempat menyentuh level tertinggi di posisi 7.237,27 dan level terendahnya di 7.191.90.
 
Adapun volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 29,44 miliar lembar saham senilai Rp13,54 triliun. Sebanyak 311 saham melemah, 272 saham menguat, dan 223 saham stagnan.
 

Baca juga: Dibuka di Zona Merah, Gerak IHSG Fluktuatif


(Ilustrasi pergerakan saham pada IHSG. Foto: Medcom.id)
 

Diperkirakan sideways

 
Sebelumnya, riset harian Samuel Sekuritas menyebutkan IHSG diperkirakan bergerak sideways. Apalagi kemarin IHSG turun 0,11 persen ke level 7,222.5 dengan net buy asing sebesar Rp79,4 miliar; net sell Rp59,4 miliar di pasar reguler, dan net buy Rp138,8 miliar di pasar negosiasi.
 
Sementara bursa AS ditutup melemah pada Rabu, 11 Juni 2025. Dow turun 0,00 persen, S&P 500 turun 0,27 persen, Nasdaq turun 0,50 persen. Pasar mendapat tekanan dari kekhawatiran terkait situasi Timur Tengah, meskipun data inflasi yang menurun membantu meredakan kecemasan terkait kenaikan harga.
 
"Menyikapi beragam kondisi tersebut di atas, Kami memperkirakan IHSG akan bergerak sideways hari ini, mengingat sentimen yang beragam dari pasar global dan regional," sebut analis Samuel Sekuritas dalam risetnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)