Harga Minyak Dunia Naik Tipis

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Harga Minyak Dunia Naik Tipis

Eko Nordiansyah • 10 June 2025 09:10

Houston: Harga minyak dunia naik tipis pada Selasa, 10 Juni 2025, karena para pelaku pasar menunggu hasil pembicaraan AS-Tiongkok yang dapat membuka jalan untuk meredakan ketegangan perdagangan dan meningkatkan permintaan bahan bakar.

Dikutip dari Investing.com, harga minyak mentah berjangka Brent naik tipis 12 sen menjadi USD67,16 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS diperdagangkan naik 13 sen menjadi USD65,42, setelah mencapai level tertinggi sejak 4 April di awal sesi.

Pada hari Senin, Brent naik menjadi USD67,19, level tertinggi sejak 28 April, didukung oleh prospek kesepakatan perdagangan AS-Tiongkok.

Hasil pembicaraan dagang AS-Tiongkok masih ditunggu

Pembicaraan perdagangan AS-Tiongkok akan berlanjut untuk hari kedua di London karena para pejabat tinggi bertujuan untuk meredakan ketegangan yang telah meluas dari tarif hingga pembatasan tanah jarang, yang berisiko mengganggu rantai pasokan global dan memperlambat pertumbuhan.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Senin bahwa pembicaraan berjalan dengan baik dan ia hanya memperoleh laporan yang baik dari timnya di London.

Kesepakatan dagang antara AS dan Tiongkok dapat mendukung prospek ekonomi global dan meningkatkan permintaan komoditas termasuk minyak.
 
Baca juga: 

Pembicaraan Dagang AS-Tiongkok Positif, Begini Respons Trump



(Ilustrasi. Foto: Freepik)

Ketegangan AS-Iran

Di tempat lain, Iran mengatakan akan segera menyerahkan proposal balasan untuk kesepakatan nuklir kepada AS sebagai tanggapan atas tawaran AS yang dianggap Teheran "tidak dapat diterima", sementara Trump menegaskan bahwa kedua belah pihak masih berselisih pendapat mengenai apakah negara itu akan diizinkan untuk terus memperkaya uranium di tanah Iran.

Iran adalah produsen terbesar ketiga di antara anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan pelonggaran sanksi AS terhadap Iran akan memungkinkannya untuk mengekspor lebih banyak minyak, yang akan membebani harga minyak mentah global.

OPEC+, yang memproduksi sekitar setengah dari minyak dunia dan mencakup anggota OPEC serta sekutu seperti Rusia, tengah mempercepat rencananya untuk mengakhiri pemangkasan produksi terbarunya.

"Prospek kenaikan lebih lanjut dalam pasokan OPEC terus menghantui pasar. Pergeseran permanen ke strategi yang digerakkan pasar (di OPEC) akan mendorong pasar minyak ke surplus yang cukup besar di H2 2025 dan hampir pasti menyebabkan harga minyak yang lebih rendah," kata ahli strategi komoditas senior di ANZ Daniel Hynes dalam sebuah catatan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)