Investasi SDM Mendorong Terciptanya Inovasi

Jakarta: Perusahaan manufaktur pakaian, PT MAS Arya Indonesia, telah berhasil menempatkan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pusat dari strategi bisnis yang dilaksanakan oleh perusahaan. Perusahaan berkomitmen untuk membangun budaya kerja yang berdasar atas kepercayaan, keberagaman, dan kesejahteraan sehingga seluruh individu merasa bernilai dan berdaya dalam mencapai kesuksesan.

Dengan lebih dari 6.500 karyawan pada sejumlah fasilitas produksi di wilayah Indonesia, MAS Arya menempatkan kesejahteraan dan pengembangan sumber daya sebagai salah satu prioritas utama. Perusahaan secara konsisten mendorong terciptanya inovasi di lapangan melalui program Kaizen yang berkontribusi pada penghematan biaya tahunan sambil turut menurunkan waktu tunggu produksi.

Penerapan budaya bebas dari cacat (zero-defect) juga membantu memastikan kualitas produk yang dihasilkan tepat waktu dan memenuhi standar global. Praktek manajemen langsung di lapangan melalui Gemba Walks (Langkah Gemba) juga menguatkan kendali mutu di setiap lini produksi dan memberikan nilai tambah kepada mitra brand internasional yang telah memberikan kepercayaan kepada MAS Arya.

Selain meningkatkan efektivitas produksi, pendekatan yang menekankan sumber daya manusia juga berkontribusi langsung secara positif terhadap kinerja bisnis. Hal ini dapat dilihat melalui tingkat turnover perusahaan yang berada di dua persen di bawah rata-rata industri pakaian jadi di Indonesia, yang menunjukkan kesejahteraan karyawan berjalan beriringan dengan keunggulan operasional perusahaan.

Di samping peningkatan operasional, MAS Arya juga menjalankan program pengembangan kepemimpinan terstruktur untuk mempersiapkan karyawan menghadapi sejumlah peran strategis di masa mendatang. Di tahun ini saja, sudah terdapat lebih dari 115 karyawan yang ikut serta dalam pelatihan teknis dan kepemimpinan.

"Investasi terbaik selalu terletak pada investasi sumber daya manusia. Kami menyediakan peluang nyata untuk pengembangan karier, mulai dari lini produksi hingga berbagai posisi manajerial," tambah Director of Human Resources & Administration pada MAS Intimates, Dinal Peiris, dalam keterangan tertulis, Senin, 27 Oktober 2025.


Ilustrasi. Foto: Freepik
 

HR Asia Best Companies to Work for in Asia 2025

MAS Arya Indonesia telah meraih penghargaan bergengsi HR Asia Best Companies to Work for in Asia 2025 (Perusahaan Terbaik untuk Bekerja di Asia 2025 dari HR Asia). Penghargaan ini menegaskan komitmen perusahaan untuk menghadirkan lingkungan kerja yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan.

Pada tahun ini, MAS Arya 1 dan MAS Arya 2 juga menerima penghargaan HR Asia Most Caring Company 2025 (Perusahaan Paling Peduli 2025 dari HR Asia), menjadikan pencapaian ini sebagai prestasi yang istimewa untuk seluruh perusahaan.

Anugerah ini diraih melalui proses evaluasi yang komprehensif, dengan turut menyertakan survey karyawan dan penilaian (assessment) organisasi berdasarkan tiga dimensi utama: core (inti) yang menekankan budaya, etika, dan kepemimpinan, self (diri) yang berfokus pada keseimbangan pikiran dan perasaan atas individu, serta group (kelompok) yang menilai atas kolaborasi dan semangat kelompok.

"Penghargaan ini lebih jauh menguatkan keyakinan kami, karyawan merupakan aset terbesar dari perusahaan," ujar CEO MAS Arya Indonesia, Rajitha Kamalchandra.

Pencapaian ini memperkuat posisi MAS Arya Indonesia sebagai contoh terdepan perusahaan yang menyeimbangkan fokus atas produktivitas, kesejahteraan, serta keberlanjutan bisnis. Melalui komitmennya pada sumber daya manusia dan inovasi yang senantiasa berlanjut, MAS Arya Indonesia berupaya untuk berkontribusi pada pertumbuhan industri pakaian jadi di kawasan Asia.

Dengan fondasi yang kuat atas budaya kerja yang sehat, MAS Arya terus menunjukkan pertumbuhan yang solid, baik dalam pengembangan bisnis maupun pengembangan sumber daya manusia.

Melalui sejumlah program pelatihan, kerja sama dengan lembaga pendidikan, dan komitmen terhadap keberlanjutan, perusahaan berharap untuk dapat terus memberikan pengalaman kerja yang memberdayakan sementara juga terus mendorong pertumbuhan industri pakaian jadi di tingkat nasional.