Berikut Pengertian Pertumbuhan Ekonomi, Faktor, dan Ciri-cirinya

Jakarta: Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator kunci kemajuan suatu negara, mencerminkan peningkatan produksi barang/jasa dan kesejahteraan masyarakat. Berikut penjelasan lengkapnya dilansir dari laman OCBC dan RuangGuru.

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai kenaikan nilai produksi barang dan jasa dalam periode tertentu. Kondisi ini biasanya ditandai dengan meningkatnya pendapatan per kapita, menurunnya angka pengangguran dan kemiskinan, serta pembangunan infrastruktur yang merata.

Contohnya, Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi 5,1 persen pada kuartal II-2025 yang didorong oleh sektor manufaktur dan sektor investasi, menurut data Kantor Komunikasi Kepresidenan 2025.
 

Faktor pertumbuhan ekonomi

1. SDM yang berkualitas melalui pendidikan dan keterampilan.
2. SDA yang mencakup mineral, energi, dan lahan subur.
3. Kemajuan teknologi yang meningkatkan efisiensi bisnis.
4. Inflasi dan suku bunga yang terkendali.
5. Manajemen produksi yang efisien dalam logistik dan rantai pasok.
6. Pengaruh sosial budaya seperti etos kerja dan pola konsumsi masyarakat.

 

Baca juga: Data BPS Diklaim Akurat, Kemenperin Tegaskan Industri Nasional Masih Ekspansif

(Ilustrasi. Foto: Medcom.id)
 

Ciri-ciri pertumbuhan ekonomi

1. Pertumbuhan populasi dan produk cepat.
2. Produktivitas masyarakat meningkat.
3. Urbanisasi dan transformasi struktural.
4. Ekspansi pasar ke negara maju.

 

Cara menghitung pertumbuhan ekonomi

1. Produk Domestik Bruto (PDB)
Pertumbuhan = [(PDBt - PDBt-1) / PDBt-1] × 100%

Sebagai contoh, jika PDB Indonesia pada 2024 sebesar Rp16.000 triliun dan naik menjadi Rp16.800 triliun pada 2025, maka pertumbuhannya adalah 5%.

2. Produk Nasional Bruto (PNB)
PNB juga digunakan untuk menghitung pertumbuhan dengan mempertimbangkan pendapatan warga negara baik di dalam maupun luar negeri.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh kualitas SDM, kemajuan teknologi, dan kebijakan makroekonomi. Untuk memahaminya, penting memantau data PDB dan inflasi secara berkala, memanfaatkan teknologi demi efisiensi, serta mempelajari teori ekonomi sebagai dasar pengambilan keputusan. (Muhammad Adyatma Damardjati)