Ilustrasi, proyek garapan Adhi Karya. Foto: Metrotvnews.com/Pythag Kurniati.
Husen Miftahudin • 10 July 2025 09:48
Jakarta: PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menegaskan komitmennya terhadap prinsip keberlanjutan melalui implementasi strategi Environment, Social, and Governance (ESG) yang terstruktur. Perusahaan merancang peta jalan ESG 2025-2034 demi memastikan kinerja keberlanjutan yang solid, serta komunikasi dan pelibatan pemangku kepentingan yang komprehensif.
Lima pilar utama menjadi fondasi arah ESG bagi entitas BUMN Karya ini, yakni pembangunan portofolio bisnis berkelanjutan, praktik lingkungan terbaik, budaya kerja sehat dan aman, kontribusi terhadap komunitas, serta tata kelola berintegritas. Dalam aspek bisnis, perusahaan menargetkan dapat memperkenalkan 10 produk ramah lingkungan hingga tahun 2030. Sementara itu, di aspek lingkungan, ADHI mematok pengurangan emisi absolut sebesar 21 persen.
"Untuk mendukung hal itu, kami telah menyusun guiding principles dan sustainability roadmap sebagai panduan strategis jangka panjang," kata VP Corcomm ADHI Aan Susanto dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 10 Juli 2025.
Dari sisi lingkungan (environment), ADHI berkomitmen melalui program ADHI Green. Hingga pertengahan 2025, perusahaan telah menanam 125 hektare pohon mangrove sampai dengan saat ini dari target 500 hektare lahan penghijauan. Perusahaan juga memiliki komitmen terhadap pengelolaan limbah berkelanjutan melalui proyek Fasilitas Pengelolaan Limbah Terpadu yang mampu mengolah limbah sampai dengan 24 ton per hari.
Selain itu, ADHI juga melakukan inventarisasi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang diverifikasi lembaga independen, serta mendorong penggunaan transportasi ramah lingkungan lewat kampanye 'Transportation Day'. Dari sisi sosial (social), ADHI membangun program pemberdayaan komunitas melalui inisiatif ADHI Sosial. Program ini telah melibatkan lebih dari 590 mitra binaan UMKM dari berbagai sektor, seperti perdagangan (38,79 persen), industri (29,34 persen), hingga pertanian, peternakan, dan industri kreatif.
"Program ini mendukung misi pemerintah dalam mendorong wirausaha dan pengembangan lapangan kerja berkualitas," tegas Aan.
Dalam upaya mewujudkan praktik tata kelola (governance) yang baik, ADHI telah menerapkan berbagai standar sertifikasi internasional, antara lain ISO 9001 untuk mutu, ISO 14001 untuk lingkungan, ISO 45001 untuk K3, hingga ISO 37001 untuk sistem anti-penyuapan. Penilaian tata kelola perusahaan dilakukan mengacu pada Surat Edaran OJK No.32/SEOJK.04/2015 tentang pedoman GCG untuk emiten atau perusahaan publik.
Roadmap jangka panjang perusahaan juga telah ditetapkan melalui Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2025–2034. Untuk periode 2025–2029, fokus utama adalah penguatan bisnis eksisting dan memulai ekspansi berkelanjutan. Sedangkan untuk periode 2030–2034, ADHI akan memperluas portofolio ESG dan memposisikan diri sebagai pemimpin sektor kereta dan proyek berwawasan lingkungan.
Memasuki fase 2035 dan seterusnya, perusahaan membidik target untuk menjadi ESG Champion di Indonesia dan masuk dalam daftar SEA Fortune 100. Salah satu indikator utama dalam fase ini adalah menurunkan ESG Risk Rating hingga ke level low-medium agar layak masuk dalam IDX ESG Leaders.
Baca juga: Adhi Karya Lunasi Obligasi Rp1,28 Triliun |