Pertemuan Menlu ASEAN dengan Tiongkok di Kuala Lumpur, Malaysia. Foto: Kemenlu RI
Fajar Nugraha • 10 July 2025 14:34
Kuala Lumpur: Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono menegaskan pentingnya memperkuat kemitraan strategis komprehensif antara ASEAN dan Tiongkok.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN–Tiongkok di sela-sela rangkaian ASEAN Foreign Ministers’ Meeting/Post-Ministerial Conference (AMM/PMC) ke-58 di Kuala Lumpur, Malaysia, 10 Juli 2025.
“Hubungan ASEAN–Tiongkok termasuk yang paling dinamis dan berdampak besar di kawasan. Kita harus memastikan bahwa kemitraan ini tidak hanya kuat secara ekonomi, tetapi juga mampu menghadapi tantangan geopolitik,” ujar Menlu Sugiono, dikutip dari keterangan Kementerian Luar Negeri.
“Penandatanganan perjanjian ASEAN–China Free Trade Area (ACFTA) 3.0 tahun ini akan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan ekonomi kawasan yang lebih terbuka dan terintegrasi,” lanjut Menlu Sugiono.
Di samping itu, Indonesia menyambut baik inisiatif ‘Visa ASEAN’ Tiongkok untuk mempermudah perjalanan pelaku bisnis dari negara-negara ASEAN dan Timor-Leste serta mengapresiasi penyelenggaraan KTT ASEAN–GCC (Gulf Cooperation Council)–Tiongkok pada Mei lalu sebagai langkah strategis pemajuan ekonomi kawasan.
Menlu Sugiono mendorong pemajuan ekonomi tersebut di berbagai sektor prioritas seperti ekonomi digital, transisi energi bersih, ketahanan pangan, dan pembangunan infrastruktur. “Saatnya menindaklanjuti kesepakatan para pemimpin kita dengan langkah-langkah nyata,” tegas Sugiono.
Menlu Sugiono juga menegaskan bahwa kemitraan ASEAN–Tiongkok juga perlu terus dikembangkan, tidak hanya dari aspek ekonomi namun juga dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.
“Kita harus meningkatkan kerja sama penegakan hukum dan respons bersama terhadap ancaman kejahatan transnasional. Dan kita harus pastikan bahwa wilayah maritim kita tetap menjadi kawasan yang damai sesuai aturan yang berlaku,” tegas Menlu Sugiono.
Dalam menjaga stabilitas wilayah laut di kawasan, Menlu Sugiono kembali menegaskan komitmen Indonesia untuk bekerja sama secara erat dengan Tiongkok dan negara ASEAN lainnya guna menyelesaikan perundingan Code of Conduct di Laut China Selatan pada 2026.
Menutup pernyataannya, Menlu Sugiono menyampaikan bahwa hanya dengan kemitraan yang setara, ASEAN dan Tiongkok dapat mewujudkan kerja sama yang saling menguntungkan untuk kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera.
Tiongkok telah menjadi mitra dagang terbesar ASEAN selama lebih dari 16 tahun berturut-turut sejak 2009. Sebaliknya dalam enam tahun terakhir, ASEAN juga menjadi mitra dagang terbesar bagi Tiongkok. Pertemuan PMC ASEAN dengan Tiongkok, sebagai salah satu Mitra Dialog, rutin dilakukan setiap tahun. Pada gelaran tahun ini, Menlu Tiongkok Wang Yi turut hadir dalam pertemuan.