Petugas Kesehatan Haji Indonesia Menurun Hanya 188 Orang

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan, Aji Muhawarman di Legok, Kabupaten Tangerang.

Petugas Kesehatan Haji Indonesia Menurun Hanya 188 Orang

Hendrik Simorangkir • 27 April 2025 14:53

Tangerang: Sebanyak 188 petugas pelayanan kesehatan haji yang ditugaskan Kementerian Kesehatan bakal diberangkatkan ke Tanah Suci. Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Diketahui, jumlah petugas pelayanan kesehatan dari Kementerian Kesehatan pada 2024 sebanyak 306 orang yang diberangkatkan ke Tanah Suci. 

"Tahun ini ada 188 orang. Memang kita kuotanya tahun ini agak menurun ya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena ini memang kebijakan langsung dari Pemerintahan Arab Saudi sendiri," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan, Aji Muhawarman di Tangerang, Minggu, 27 April 2025.

Aji menuturkan, seratusan petugas kesehatan tersebut akan ditugaskan ke tiap kelompok terbang (kloter), di balai-balai kesehatan, untuk melakukan pelayanan kesehatan haji untuk seluruh jemaah Indonesia. 
 

Baca: Perkaya Literasi Keislaman, Menag Rencanakan Pembangunan Museum Haji dan Hadis di Indonesia

"Kalau untuk tenaga, kita sudah siapkan, sudah lakukan pelatihan, penyiapan dan segala macam. Nanti kita akan berangkatkan pada 2 Mei 2025 untuk menyambut para jemaah haji," katanya. 

Menurut Aji, pihaknya kerap menemukan masalah kesehatan terhadap calon jemaah sebelum diberangkatkan menuju Tanah Suci, seperti hipertensi serta diabetes. Namun, lanjutnya, penyakit tersebut dapat terkendali. 

"Kalau tidak terkendali, dia tidak memenuhi syarat istiqohah kesehatan, artinya tidak bisa dipenuhi. Karena itu yang perlu dipentingkan. Tentu ada dokter yang menentukan bahwa itu tidak boleh berangkat.Tapi sepanjang dia terkendali, itu masih tetap bisa," jelasnya.

Aji mengimbau bagi jemaah hai yang akan berangkat agar selalu menerapkan protokol kesehatan, serta jangan sampai kekurangan cairan lantaran di Tanah Suci cuaca yang panas.

"Kemudian jangan sampai memaksakan diri untuk ibadah kalau memang tidak sanggup. Jadi pentingkan dulu ibadah-ibadah yang rutin, yang substansial. Yang tidak rutin, substansial, tidak usah melakukan ibadah," ungkapnya.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)