Harga Minyak Dunia Merosot Lagi

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Harga Minyak Dunia Merosot Lagi

Eko Nordiansyah • 29 April 2025 08:39

Houston: Harga minyak kembali merosot dalam perdagangan Asia pada Senin, 28 April 2025. Penurunan ini melanjutkan kerugian minggu lalu karena para pedagang tetap waspada terhadap perang dagang AS-Tiongkok dan rencana OPEC+ untuk meningkatkan produksi.

Dikutip dari Investing.com, harga Minyak brent untuk penyerahan Juli jatuh 1,66 persen dan diperdagangkan pada USD64,71 per barrel, sedangkan spread antara kontrak Minyak brent dan Minyak mentah berada pada USD2,73 per barrel.

Harga minyak tetap rapuh di tengah kekhawatiran yang terus berlanjut mengenai permintaan yang lebih lemah, terutama dalam menghadapi perang dagang AS-Tiongkok yang sengit, yang menunjukkan sedikit tanda-tanda penurunan ketegangan. Pasar juga tetap tidak pasti mengenai pembicaraan perdagangan antara keduanya, menyusul sinyal yang beragam dari Washington dan Beijing.

Harga minyak mengalami penurunan tajam tahun ini, karena agenda tarif Presiden AS Donald Trump menimbulkan kekhawatiran tentang ekonomi global dan permintaan minyak mentah. Tarif tinggi Trump terhadap importir minyak terbesar Tiongkok juga mengguncang sentimen pasar.
 

Baca juga: 

Dinamika Global Bikin Ekonomi Indonesia Tambah Tertekan



(Ilustrasi. Foto: Freepik)

Ketidakpastian perdagangan AS-Tiongkok berlanjut

Ketidakpastian mengenai negosiasi perdagangan AS-Tiongkok tetap menjadi beban terbesar pada harga minyak, menyusul lebih banyak sinyal campuran tentang apakah pembicaraan sedang berlangsung.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada hari Minggu mengatakan dia tidak tahu apakah Trump telah berbicara langsung dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, dan bahwa dia tidak mengetahui adanya pembicaraan perdagangan langsung yang sedang berlangsung.

Komentar Bessent bertentangan dengan klaim Trump bahwa pembicaraan dengan Tiongkok sedang berlangsung. Beijing juga mengatakan minggu lalu bahwa tidak ada pembicaraan perdagangan yang sedang berlangsung.

Ketidakpastian ini menambah kekhawatiran tentang perang dagang Tiongkok-AS, terutama karena ekonomi terbesar dunia terlibat dalam pertukaran tarif yang sengit sepanjang April.

Para pedagang khawatir gangguan terkait perdagangan akan mengurangi pertumbuhan ekonomi dan menghambat permintaan minyak.

Kenaikan produksi OPEC+

Pasar minyak juga menantikan pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+), yang akan berlangsung minggu depan.

OPEC+ diperkirakan akan meningkatkan produksi untuk bulan kedua berturut-turut, dengan volume produksi yang lebih tinggi diharapkan dapat membantu mengimbangi dampak dari harga yang lebih rendah.

OPEC+ juga telah meningkatkan produksi sejalan dengan seruan Trump untuk output yang lebih tinggi dan harga minyak yang lebih rendah. Kartel tersebut sedang dalam proses pengurangan bertahap pemangkasan produksi dari tiga tahun terakhir.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)