Meski Ditepis Gedung Putih, Menhan AS Ternyata Memang Sebar Data Sensitif ke Keluarga

Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth. Foto: Anadolu

Meski Ditepis Gedung Putih, Menhan AS Ternyata Memang Sebar Data Sensitif ke Keluarga

Fajar Nugraha • 23 April 2025 10:19

Washington: Meski sempat dibantah oleh Gedung Putih dan Pentagon, laporan NBC News terbaru menyebut bahwa Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth telah menggunakan aplikasi Signal untuk menyampaikan informasi sensitif kepada istri dan saudara laki-lakinya. Aksi tersebut dilakukan melalui dua grup pesan pribadi yang juga melibatkan sejumlah pejabat dan staf dekat.

Tiga pejabat pemerintahan yang dikutip NBC News memastikan bahwa Hegseth menggunakan ponsel pribadinya untuk membagikan informasi strategis, termasuk waktu peluncuran jet tempur dan serangan militer terhadap pemberontak Houthi di Yaman pada bulan lalu. 

Informasi itu awalnya dikirim melalui sistem pemerintah yang terenkripsi oleh Jenderal Michael Erik Kurilla, Komandan Komando Pusat AS (CENTCOM), hanya beberapa menit sebelum operasi militer dimulai.

Informasi strategis tersebar dalam dua grup pesan

Melansir dari  The Independent, Rabu 23 April 2025, kurang dari 10 menit setelah menerima pemberitahuan misi militer melalui sistem aman, Hegseth disebut membagikannya ke dua grup berbeda di aplikasi Signal. 

Grup pertama diisi oleh sejumlah pejabat setingkat kabinet, termasuk secara tidak sengaja Jeffrey Goldberg, editor The Atlantic yang keikutsertaannya baru terungkap bulan lalu dan memicu perhatian luas. Grup kedua, menurut laporan New York Times, terdiri dari istri Hegseth, saudara laki-lakinya, penasihat hukum pribadi, serta beberapa pembantunya.

Dua sumber menyatakan bahwa Hegseth telah diperingatkan sebelumnya agar tidak menyebarkan informasi sensitif melalui jaringan yang tidak aman, tetapi tetap mengirimkan informasi melalui Signal. Pentagon dan Gedung Putih terus menyangkal bahwa materi yang dibagikan mengandung klasifikasi rahasia. 

"Tidak ada materi rahasia yang pernah dibagikan melalui Signal," kata juru bicara Pentagon, Sean Parnell.

Ia menyebut tuduhan tersebut sebagai "upaya untuk menjatuhkan Presiden Trump dan Menteri Hegseth."

Bantahan keras dari Gedung Putih dan Hegseth

Dalam wawancara dengan Fox News, Hegseth menegaskan bahwa komunikasi melalui Signal semata-mata untuk koordinasi informal dan tidak bersifat rahasia. 

"Yang saya kirimkan hanyalah koordinasi media dan hal-hal lainnya yang tidak diklasifikasikan. Itu yang saya sampaikan sejak awal," ujarnya.

Ia juga menuding bahwa laporan tersebut bersumber dari mantan pegawai yang tidak puas dan telah disingkirkan dari lingkungan Departemen Pertahanan.  "Mereka yang membocorkan informasi ini adalah pihak yang sebelumnya dikeluarkan dan kini mencoba menggagalkan agenda presiden," tegas Hegseth.

"Kami mendukung para prajurit dan mendukung Presiden. Tidak ada yang nyata dari tuduhan ini,” imbuh Hegseth.

Presiden Donald Trump sendiri menyatakan dukungannya terhadap Hegseth. Dalam pernyataan yang disampaikan saat acara tahunan Easter Egg Roll di Gedung Putih, ia berkata, “Pete bekerja dengan sangat baik; semua orang senang dengannya. Tidak ada kekacauan.” 

Trump juga menyebut laporan tersebut sebagai “berita palsu” dan menuding para mantan pegawai sebagai pihak yang kecewa karena dibersihkan dari sistem. “Ia ditunjuk untuk menyingkirkan orang-orang buruk, jadi tentu saja tidak semua orang akan senang.”

Seruan pengunduran diri mulai terdengar

Meskipun masih didukung penuh oleh presiden, desakan agar Hegseth mengundurkan diri mulai muncul dari kalangan legislatif. Anggota Komite Angkatan Bersenjata DPR dari Partai Republik, Don Bacon, menjadi anggota kongres pertama dari partainya yang secara terbuka mempertanyakan kelayakan Hegseth.

"Saya sudah khawatir sejak awal karena Pete Hegseth tidak memiliki banyak pengalaman," kata Bacon, yang merupakan pensiunan jenderal Angkatan Udara.

"Saya suka dia saat tampil di Fox, tapi apakah dia cukup mumpuni untuk memimpin salah satu lembaga terbesar di dunia? Itu menjadi pertanyaan besar,” imbuh Bacon.

Meski begitu, menurut seorang penasihat Trump yang dikutip NBC News, belum ada pembahasan serius di lingkaran dalam pemerintahan untuk mengganti Menteri Pertahanan saat ini. 

"Kita sudah pernah mengalami situasi seperti ini sebelumnya, dan sejauh ini, belum ada rencana untuk memberhentikannya," ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt turut memberikan pernyataan tegas dengan mengatakan bahwa Hegseth “membawa perubahan monumental di Pentagon” dan Presiden Trump “tetap mendukung penuh kepemimpinannya.”

Ia juga menyebut adanya “kampanye pencemaran nama baik” yang ditujukan kepada Hegseth karena banyak pihak yang menolak perubahan besar di lingkungan pertahanan.


(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)