Umat Katolik penuhi Basilika Santo Petrus di Vatikan menyusul kabat meninggalnya Paus Fransiskus. Foto: The New York Times
Putri Purnama Sari • 22 April 2025 08:57
Jakarta: Dunia Katolik tengah berduka. Paus Fransiskus, pemimpin spiritual Gereja Katolik sedunia, dilaporkan telah wafat. Kabar ini menandai berakhirnya satu era dan membuka babak baru dalam sejarah Gereja Katolik.
Dengan wafatnya Paus Fransiskus, Vatikan kini memasuki masa yang dikenal sebagai sede vacante. Tapi, apa sebenarnya arti istilah ini, dan apa yang akan terjadi selanjutnya? Berikut informasinya.
Apa Itu Sede Vacante?
Sede vacante adalah istilah dalam bahasa Latin yang berarti “takhta kosong”. Dalam konteks Gereja Katolik, ini merujuk pada periode ketika Takhta Kepausan yang juga dikenal sebagai Takhta Santo Petrus yang kosong karena Paus telah meninggal dunia atau mengundurkan diri.
Selama masa sede vacante, tidak ada Paus yang memimpin Gereja Katolik secara resmi. Semua urusan penting yang biasanya dipegang oleh Paus akan ditangani sementara oleh Kolegium Kardinal, tetapi dengan batasan tertentu. Mereka tidak boleh mengambil keputusan besar yang hanya bisa ditetapkan oleh seorang Paus.
Bagaimana Proses Selanjutnya?
Setelah deklarasi resmi wafatnya Paus Fransiskus, Vatikan akan mengumumkan masa sede vacante secara publik. Beberapa hal penting yang kemudian akan terjadi adalah:
1. Misa Requiem dan Periode Perkabungan
Jenazah Paus Fransiskus akan disemayamkan di Basilika St Mary Major, dan umat Katolik dari seluruh dunia akan datang untuk memberi penghormatan terakhir. Misa Requiem (misa arwah) akan dipimpin oleh para kardinal di gereja di seluruh dunia.
2. Konklaf Pemilihan Paus Baru
Setelah masa berkabung yang biasanya berlangsung sembilan hari (disebut novemdiales), para kardinal yang berusia di bawah 80 tahun akan memasuki konklaf, yaitu pertemuan tertutup di Kapel Sistina untuk memilih Paus yang baru.