Foto udara wilayah terdampak longsor di Desa Pandanrum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara. Sumber: Foto Drone Pusdatinkom BNPB
Media Indonesia • 19 November 2025 15:11
Bandung: Bencana pergerakan tanah yang melanda Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, terjadi di zona gerakan tanah menengah. Analisis Badan Geologi menunjukkan kondisi geologi dan curah hujan tinggi menjadi pemicu utama bencana tersebut.
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid menjelaskan wilayah tersebut rentan mengalami pergerakan tanah, terutama di area yang berbatasan dengan lembah sungai dan tebing.
“Wilayah ini dapat mengalami kejadian gerakan tanah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing pemotongan jalan, dan pada lereng yang mengalami gangguan. Gerakan tanah lama dapat aktif kembali dipicu oleh curah hujan tinggi dan getaran,” ungkap Muhammad Wafid di Bandung, Rabu, 19 November 2025.
Bencana yang terjadi pada Senin, 17 November 2025, tersebut menimbulkan korban jiwa sebanyak 2 orang meninggal, 10 orang luka-luka, dan 27 orang lainnya masih dalam proses pencarian. Sebanyak 823 warga terpaksa mengungsi akibat insiden ini.
Wafid memaparkan sejumlah faktor pemicu longsor di lokasi tersebut. Lereng curam dengan beda tinggi signifikan menjadi salah satu penyebab utama. Material vulkanik yang menumpang di atas batulempung-napal Formasi Halang juga berperan sebagai bidang gelincir yang rentan bergerak.
“Di lokasi itu, terbentuk dari tanah pelapukan yang gembur, mudah runtuh, dan jenuh air. Curah hujan tinggi dan berdurasi lama telah meningkatkan tekanan pori,” jelasnya.
.jpg)
Bencana tanah longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah. ANTARA/HO-BPBD Banjarnegara
Faktor tambahan meliputi kemungkinan adanya rembesan atau aliran bawah permukaan, serta pemotongan lereng untuk permukiman dan akses jalan. Badan Geologi merekomendasikan masyarakat di sekitar lokasi bencana untuk segera mengungsi ke tempat lebih aman mengingat potensi longsor susulan masih tinggi. Warga diimbau meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat dan setelah hujan deras berlangsung lama.
“Daerah tersebut masih berpotensi terjadi gerakan tanah susulan. Penanganan longsoran dan pencarian korban hilang agar memperhatikan cuaca. Jangan dilakukan pada saat dan setelah hujan deras, karena daerah ini masih berpotensi terjadi gerakan tanah susulan yang bisa menimpa petugas,” tambah Wafid.