Hujan ringan hingga lebat disertai petir berpotensi terjadi di wilayah Jambi hingga Rabu, 12 November 2025. Hal itu disampaikan oleh prakrirawan BMKG Provinsi Jambi, Selasa, 11 November 2025. ANTARA/Agus Suprayitno.
Silvana Febiari • 11 November 2025 12:20
Kota Jambi: Provinsi Jambi berpotensi hujan ringan hingga lebat disertai angin kencang yang terjadi di sebagian besar wilayah tersebut. Masyarakat pun diimbau waspada terhadap potensi ancaman cuaca tersebut.
Prakirawan cuaca Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Thaha Jambi Randy HB di Jambi merilis bahwa hampir seluruh wilayah Provinsi Jambi berpotensi terjadi hujan ringan, sedang, hingga lebat yang disertai petir. Prediksi cuaca tersebut berlangsung hingga Rabu, 12 November 2025, pukul 07.00 WIB.
Melansir dari Antara, wilayah Provinsi Jambi diperkirakan berpotensi hujan lebat mulai dari timur hingga barat provinsi. Kabupaten dan kota yang terdampak meliputi Kerinci, Merangin, Sarolangun, Batang Hari, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Tebo, Bungo, dan Kota Sungai Penuh.
Ketua tim bidang data dan informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (
BMKG) Jambi Nabilatul Fikroh menjelaskan periode puncak musim hujan diperkirakan berlangsung sejak November hingga Januari 2026. Kondisi tersebut ditandai dengan meningkatnya intensitas hujan di hampir seluruh wilayah kabupaten dan kota di periode tersebut.
Masyarakat diharapkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi
cuaca ekstrem yang dapat terjadi kapan saja. Hal ini penting guna meminimalkan risiko dampak buruk dari cuaca yang tidak menentu.
.jpg)
Ilustrasi hujan. (Medcom.id)
Nabilatul mengatakan dalam beberapa pekan terakhir pola cuaca di wilayah Jambi menunjukkan peningkatan curah hujan. Hal itu menjadi fenomena yang perlu diwaspadai karena bisa menimbulkan dampak seperti genangan air, banjir, dan pohon tumbang.
Menurut Nabilatul, kondisi tinggi gelombang laut di wilayah pesisir masih dalam kategori aman. Kondisi tersebut masih relatif aman bagi aktivitas pelayaran maupun nelayan. Namun, BMKG menyarankan masyarakat yang melakukan aktivitas di laut tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang bisa berubah tiba-tiba.
"Masyarakat harus mempersiapkan langkah antisipasi, selalu memantau kanal resmi BMKG melalui aplikasi, website dan sosial media," katanya.