Pasukan koalisi pimpinan AS dijadwalkan ditarik sepenuhnya dari Irak pada akhir 2026. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 1 October 2025 17:04
Washington: Amerika Serikat (AS) bersama mitra koalisinya akan mulai mengurangi misi militer di Irak, dengan mengalihkan fokus dari operasi tempur ke arah kemitraan keamanan jangka panjang.
Pengumuman ini disampaikan Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon pada Selasa, 30 September, usai tercapai kesepakatan dengan pemerintah Irak dalam forum Komisi Militer Tinggi AS–Irak.
“Kemitraan ini akan mendukung keamanan AS dan Irak, sekaligus memperkuat peran Irak di kawasan,” ujar Juru Bicara Pentagon Sean Parnell, dikutip Anadolu Agency, Rabu, 1 Oktober 2025.
Kebijakan transisi ini merujuk pada Pernyataan Bersama 27 September 2024 yang menjadi kerangka pengalihan misi militer menjadi kemitraan strategis.
Pentagon menilai, pengurangan pasukan mencerminkan keberhasilan operasi memerangi ISIS (Daesh). Sesuai kesepakatan, pasukan koalisi dijadwalkan sepenuhnya meninggalkan Irak pada akhir 2026.
Implikasi kebijakan ini meliputi stabilitas regional hingga dampak ekonomi. Kemitraan keamanan baru diarahkan untuk memperkuat kapasitas militer Irak melalui pelatihan dan dukungan teknis.
Dari sisi ekonomi, stabilitas yang lebih terjaga diharapkan bisa meningkatkan investasi asing dan mendorong pemulihan Irak pascakonflik.
Saat ini, sekitar 2.500 personel militer AS masih bertugas di sejumlah pangkalan utama di Irak. Proses penarikan pasukan akan dilakukan secara bertahap dan dikoordinasikan bersama pemerintah Baghdad. (Muhammad Adyatma Damardjati)
Baca juga: AS Peringatkan Ekspansi ISIS dan al-Qaeda, Tegaskan Komitmen Lawan Terorisme
Streaming