Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Ubaidillah Ansar.
Hendrik Simorangkir • 18 March 2025 19:59
Tangerang: Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang kembali memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga 13 April 2025. Indikator perpanjangan itu adalah prakiraan cuaca ekstrem yang masih cukup tinggi di wilayah Jabodetabek dari prediksi BMKG.
"Penetapan perpanjangan ini telah ditandatangani Wali Kota Tangerang (Sachrudin) dan telah disebarluaskan ke seluruh OPD dan elemen masyarakat, untuk ditindaklanjuti tingkat kewaspadaannya. Yaitu terhadap cuaca, iklim atau kebencanaan," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Ubaidillah Ansar, Selasa, 18 Maret 2025.
Ubaidillah menuturkan, dengan perpanjangan status siaga darurat bencana hidrometeorologi, seluruh pemangku kepentingan hingga elemen masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
"Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, dengan menetapkan posko bencana di tingkat RW jika sewaktu-waktu bencana datang, seluruh warga sudah mengetahui lokasi amannya di mana," katanya.
Ubaidillah menjelaskan, dengan lokasi terdampak banjir yang terus berubah-ubah, masyarakat diminta untuk mengaktifkan kerja bakti, memperbanyak lubang biopori, dan tidak membuang sampah sembarangan.
"Semua pihak harus melakukan langkah antisipasi, maka segala kerugian dapat diminimalkan," ungkapnya.
Selain itu, informasi dari BMKG prediksi curah hujan di Kota Tangerang untuk periode Dasarian I Maret 2025 terdapat potensi hujan lebat. Hal tersebut tertuang dalam BMKG melalui Surat Balai Besar Badan Metorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II Nomor e.B/KL.00.02/007/KBB2/II/2025 tanggal 28 Februari 2025 perihal Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Provinsi Banten Periode Dasarian I Maret 2025 terdapat potensi hujan lebat.
Serta, merekomendasikan informasi tersebut bisa dijadikan kewaspadaan dan pertimbangan untuk melakukan langkah mitigasi dampak dari kondisi tersebut.