Mengenal Gua Hira: Jejak Spiritualitas di Puncak Jabal Nur

Ilustrasi. Gua Hira. Dok. Kemenag

Mengenal Gua Hira: Jejak Spiritualitas di Puncak Jabal Nur

M Rodhi Aulia • 27 May 2025 12:11

Jakarta: Di balik kemegahan ibadah haji, terdapat sebuah tempat sunyi yang menyimpan jejak awal perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW. Gua Hira, yang terletak di puncak Jabal Nur, menjadi saksi bisu turunnya wahyu pertama yang mengubah arah sejarah umat manusia.

Jabal Nur, atau Gunung Cahaya, menjulang sekitar 640 meter di timur laut Mekkah. Untuk mencapai Gua Hira, peziarah harus menapaki sekitar 1.750 anak tangga yang curam dan berbatu.

Perjalanan mendaki ini memerlukan waktu antara satu hingga dua jam, tergantung pada kondisi fisik dan semangat peziarah. Meskipun tidak termasuk dalam rukun haji, banyak jemaah yang menyempatkan diri untuk mendaki Jabal Nur.

Mereka ingin merasakan langsung atmosfer tempat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril. Gua Hira menjadi destinasi spiritual yang menawarkan pengalaman mendalam bagi setiap peziarah.

Gua Kecil dengan Makna Besar

Gua Hira sendiri berukuran kecil, dengan panjang sekitar 4 meter dan lebar 1,5 meter. Meskipun sempit, gua ini memiliki makna yang sangat besar bagi umat Islam. Di sinilah, pada usia 40 tahun, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama berupa Surah Al-Alaq ayat 1-5.

Sebelum menerima wahyu, Nabi Muhammad SAW sering menyendiri di Gua Hira untuk merenung dan beribadah. Beliau mencari ketenangan dan pencerahan di tengah masyarakat Mekkah yang saat itu dipenuhi dengan praktik jahiliyah. Gua Hira menjadi tempat beliau berkhalwat, menjauh dari keramaian untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Baca juga: Kloter 57 & 58 Embarkasi Jakarta Berangkat ke Tanah Suci Hari Ini

Simbol Spiritualitas dan Ketekunan

Pendakian menuju Gua Hira bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga simbol dari ketekunan dan pencarian spiritual. Setiap langkah yang diambil peziarah mencerminkan usaha untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Di puncak Jabal Nur, peziarah dapat merenungi perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW dan mengambil pelajaran dari keteladanan beliau.

Meskipun medan yang ditempuh cukup menantang, semangat peziarah tidak surut. Mereka rela menempuh perjalanan panjang dan melelahkan demi merasakan kedekatan dengan sejarah Islam yang agung. Gua Hira menjadi tempat yang mengingatkan umat Islam akan pentingnya introspeksi dan pencarian makna hidup.

Pemandangan yang Menyejukkan Jiwa

Dari puncak Jabal Nur, peziarah disuguhi pemandangan Kota Mekkah yang menakjubkan. Keindahan alam yang terpampang di hadapan mereka menjadi hadiah setelah perjalanan mendaki yang melelahkan. Pemandangan ini juga menjadi pengingat akan kebesaran Allah SWT dan keindahan ciptaan-Nya.

Suasana di sekitar Gua Hira yang tenang dan damai memberikan kesempatan bagi peziarah untuk berdoa, merenung, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tempat ini menjadi oase spiritual di tengah kesibukan ibadah haji, menawarkan ketenangan bagi jiwa yang haus akan kedamaian.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Rodhi Aulia)