Pengolahan Gula Semut Jadi Sumber Ekonomi Baru

Pengolahan gula semut/Ilustrasi/Istimewa

Pengolahan Gula Semut Jadi Sumber Ekonomi Baru

Akmal Fauzi • 15 November 2025 19:50

Jakarta: Usaha gula semut di Tabek Talang Babungo, Sumatra Barat, menunjukkan perkembangan signifikan melalui program Kampung Berseri Astra (KBA) yang telah berjalan sejak 2017. Program ini membantu masyarakat memperkuat kapasitas usaha, meningkatkan kualitas produksi, serta memperluas pemasaran produk berbasis potensi lokal.

Upaya Astra melalui program Kampung Berseri Astra Tabek Talang Babungo yang mendorong penguatan pendidikan, ekonomi, dan pengelolaan lingkungan berbasis gotong royong masyarakat. Inisiatif ini menjadi salah satu wujud komitmen Astra dalam mendampingi desa untuk tumbuh melalui potensi lokal yang dimiliki.

Program ini telah membantu masyarakat memperluas kapasitas usaha, meningkatkan kualitas lingkungan, serta mengembangkan wisata edukasi dan budaya. Dukungan Astra meliputi penyediaan peralatan produksi, pelatihan UMKM, edukasi pengelolaan sampah, hingga promosi produk lokal ke pasar yang lebih luas.

“Astra melihat pemberdayaan desa sebagai kerja bersama. Melalui Kampung Berseri Astra, kami berupaya membangun kolaborasi yang memberi ruang bagi masyarakat untuk mengembangkan potensi mereka sendiri. Setiap langkah di desa menjadi bagian dari perjalanan bersama untuk hari ini dan masa depan Indonesia,” ujar Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro dalam keterangan yang diterima, Sabtu, 15 November 2025.
 


Saat ini Kampung Berseri Astra Tabek Talang Babungo telah memiliki 45 homestay, jalur wisata alam, serta ruang belajar terbuka yang dimanfaatkan untuk edukasi budaya, pertanian, dan lingkungan. Kemajuan tersebut tumbuh dari kolaborasi antara Astra dan masyarakat dalam memperkuat daya saing kampung tanpa mengubah identitas lokalnya.

Pusat kegiatan kampung berada di Rumah Pintar, ruang yang dibangun melalui gotong royong warga. Rumah ini menjadi pusat belajar anak-anak dan tempat berkembangnya aktivitas produktif seperti rumah produksi gula semut, rumah maggot, bank sampah, serta kolam ikan yang terintegrasi dalam sistem pengelolaan limbah terpadu.

Rumah produksi gula semut kini dikelola oleh 20 keluarga, meningkat dari satu keluarga, dengan kapasitas produksi bertambah dari 5 kilogram menjadi 50 kilogram per hari. Produk tersebut telah dipasarkan di Sumatra Barat, Jakarta, dan Batam. 

Limbah organik dialirkan ke rumah maggot sebagai pakan, sementara limbah anorganik diolah melalui bank sampah. Sebagian hasil usaha disalurkan untuk program pendidikan dan kesehatan warga, termasuk beasiswa bagi lima pemuda desa yang kini belajar di Jepang.

“Perkembangan kampung kami tumbuh dari kerja bersama. Pendampingan dan dukungan dari Astra membuat warga lebih percaya diri mengembangkan usaha sekaligus menjaga lingkungan,” ujar Kasri Satra, Tokoh Penggerak Kampung Berseri Astra Tabek Talang Babungo.

Pengolahan gula semut/Ilustrasi/Istimewa

Astra adalah salah satu perusahaan publik terbesar di Indonesia, yang terdiri dari 302 anak perusahaan, ventura bersama serta entitas asosiasi, didukung lebih dari 190.000 karyawan. Astra memiliki rekam jejak kontribusi publik dan sosial yang baik melalui empat pilar, yang terdiri dari kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan serta sembilan yayasan yang turut berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia sekaligus mendukung masyarakat yang inklusif dan sejahtera.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Sholahadhin Azhar)