Perusahaan Tambang Didorong Buka Ruang Kolaborasi dengan Masyarakat

Balikpapan: Anggota Komisi XII DPR RI, Gulam Mohamad Sharon menyoroti pentingnya pelibatan masyarakat lokal dalam seluruh tahapan kegiatan pertambangan di Kalimantan Timur. Sharon menilai, selama ini warga di sekitar tambang belum sepenuhnya merasakan manfaat dari aktivitas pertambangan yang justru menghasilkan pemasukan besar bagi negara.

Sharon, menegaskan keterlibatan masyarakat tidak boleh sebatas penerima manfaat program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Warga harus dilibatkan sejak perencanaan hingga pengelolaan kegiatan pascatambang.

“Kegiatan tambang jangan hanya dilihat dari sisi teknis dan keuntungan ekonomi semata. Kita bicara soal tanah yang digarap, lingkungan yang terpengaruh, dan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Mereka harus diajak bicara, dilibatkan, bahkan menjadi pelaku aktif,” kata Sharon saat kunjungan kerja reses di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu, 19 Juni 2025.

Menurut Sharon, sejumlah perusahaan tambang memang telah menunjukkan inisiatif memberdayakan masyarakat, seperti pelatihan kerja, penguatan petani dan peternak lokal, hingga pemanfaatan lahan bekas tambang untuk pertanian dan kerajinan. Namun, upaya itu dinilai masih belum merata dan belum menjawab kebutuhan jangka panjang.

Ia menekankan sinergi antara perusahaan dan warga harus menjadi bagian dari strategi inti operasional perusahaan. Terlebih, masyarakat lokal memiliki kearifan dan keterampilan yang bisa memperkuat keberhasilan program pascatambang.

“Saya mendorong perusahaan tambang untuk benar-benar membuka ruang kolaborasi. Jangan jadikan masyarakat hanya sebagai penerima program. Ajak mereka dari awal, libatkan dalam proses, dan beri akses untuk mengelola lahan atau usaha bersama,” ujarnya.

Sharon juga menyoroti potensi lahan bekas tambang yang bisa dimanfaatkan secara produktif, seperti untuk pertanian, peternakan, hingga pusat pelatihan kerja bagi generasi muda. Jika dikelola serius, menurutnya, lahan pascatambang bisa menjadi sumber ekonomi baru yang lebih berkelanjutan ketimbang aktivitas tambang itu sendiri.

Kalimantan Timur menjadi salah satu daerah dengan aktivitas tambang tertinggi di Indonesia. Melalui kunjungan ini, Komisi XII DPR RI ingin memastikan bahwa investasi di sektor tambang tidak hanya menguntungkan negara dan perusahaan, tetapi juga memberi dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat setempat.