MBG di Bengkulu Dorong Gizi Seimbang dan Ekonomi Lokal

Sosialisasi MBG di Bengkulu. Istimewa

MBG di Bengkulu Dorong Gizi Seimbang dan Ekonomi Lokal

Al Abrar • 29 October 2025 18:55

Rejang Lebong: Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali hadir menyapa masyarakat melalui kegiatan sosialisasi di Aula Desa Sumberejo TransAD, Kecamatan Bermani Ulu Raya, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Program yang diinisiasi DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) ini menjadi langkah nyata memperkuat komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas gizi anak bangsa dan menekan angka stunting.

Anggota Komisi IX DPR RI, Eko Kurnia Ningsih, menegaskan bahwa program MBG dirancang untuk memastikan anak-anak dan ibu hamil mendapatkan asupan gizi seimbang. Langkah ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 dalam membangun generasi sehat, cerdas, dan produktif.

“Program ini menyasar anak sekolah dan ibu hamil di Posyandu agar generasi mendatang tumbuh sehat. MBG diharapkan tidak hanya menurunkan angka stunting, tapi juga meningkatkan kualitas pendidikan karena anak-anak yang sehat dapat belajar lebih baik,” ujar Eko.

Ia menambahkan, pelaksanaan program akan diawali dengan survei lokasi dapur gizi, pelatihan juru masak, dan pengawasan kualitas makanan. “Kami mengajak seluruh pihak bersinergi agar MBG benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” katanya.

Kepala Desa Sumberejo TransAD, Suwandi, menyambut positif kegiatan tersebut. Ia menilai kehadiran MBG menjadi dorongan baru bagi masyarakat dalam mendukung peningkatan kesehatan anak dan ibu.

“Kami berterima kasih atas dipilihnya Desa Sumberejo sebagai lokasi sosialisasi. Ini menjadi semangat baru bagi warga kami untuk ikut menyukseskan program yang bermanfaat bagi generasi muda,” ucapnya.

Dukungan juga datang dari Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi BGN, Teguh Suparngadi, yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk keberhasilan program.

“MBG bukan hanya soal makanan gratis, tapi bagian dari strategi nasional menurunkan stunting. Kita ingin memastikan tidak ada anak di Bengkulu yang belajar dalam kondisi lapar,” jelasnya.

Selain meningkatkan kesehatan masyarakat, MBG juga membuka peluang ekonomi baru melalui kemitraan dengan petani dan pelaku usaha lokal dalam penyediaan bahan pangan bergizi. Dengan menerapkan empat standar utama—kecukupan kalori, komposisi gizi, higienitas, dan keamanan—program ini diharapkan menjadi pondasi kuat menuju Indonesia Emas 2045.

Kegiatan di Bengkulu menjadi bukti bahwa sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dapat melahirkan perubahan nyata menuju generasi Indonesia yang sehat dan berdaya saing.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Al Abrar)