Banjir Rob Kembali Rendam Permukiman di Pantura Jawa Tengah

Akibat nekat menerjang banjir rob seorang ibu bersama anak balitanya terjatuh ruas jajan desa di Kecamatan Sayung, Demak

Banjir Rob Kembali Rendam Permukiman di Pantura Jawa Tengah

Media Indonesia • 30 May 2025 11:43

Pantura: Banjir air laut pasang (rob) masih berlangsung di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah, pada Jumat, 30 Mei 2025. Antara lain di Demak, Semarang, Kendal, Pekalongan, dan Pemalang. 

Banjir rob kembali datang pukul 10.00 WIB. Warga memilih tetap bertahan meskipun banjir kembali masuk ke dalam rumah dengan ketinggian 20-60 centimeter. 

"Hanya ini yang kami punya, jadi bertahan saja," ujar Tamrin, 45, warga Bedono, Kecamatan Sayung, Demak, Jumat, 30 Mei 2025.

Hal serupa juga diungkapkan Ahmadi, 59, warga Sriwulan, Kecamatan Sayung, yang juga mengaku kesulitan saat rob datang. Pasalnya, jalan keluar masuk desa juga terendam. Sehingga, setiap hari harus menerobos banjir dengan ketingian mencapai 60 cm, saat pergi dan pulang bekerja. 

Kondisi serupa juga dialami warga Kelurahan Bandengan dan Karangsari, Kabupaten Kendal. Pemerintah Kabupaten Kendal terpaksa membuka dapur umum dan menyalurkan bantuan untuk warganya yang sudah 10 tahun terendam setiap kali rob datang.

"Saat ini belum pernah diselesaikan masalah banjir rob ini," kata Aris, warga Bandengan, Kendal.

Bupati Demak Eisti'anah mengaku telah berupaya maksimal untuk menyelesaikan masalah rob. Namun keterbatasan anggaran bikin Pemkab Demak tidak berdaya untuk menyelesaikan masalah banjir rob.

"Persoalan rob di Demak tidak dapat diselesaikan daerah saja, karena ada tanggung jawab provinsi dan pusat, seperti jalur Pantura itu jalan nasional, sungai besar juga kewenangan pusat, satu-satunya upaya dapat mengatasi adalah pembangunan tanggul laut," kata dia.

Secara terpisah, Bupati Kendal Dyiah Kartika Permanasari usai mengunjungi warga korban banjir rob mengatakan sudah 10 tahun warga di daerah ini terendam rob. Dia meminta pemerintah provinsi dan pusat segera dapat membangun tanggul laut.

"Dibutuhkan anggaran sekitar 2,6 triliun untuk pembangunan tanggul laut di sini," ungkap dia.

Sementara itu, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq mengatakan akibat banjir rob, sekitar 100 keluarga di Dukuh Simonet, Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, terpaksa direlokasi ke desa lain. Pasalnya, kampunh itu sudah tenggelam dan tak bisa ditempati. 

"Kami masih terus melakukan pengamanan desa-desa lainnya masih terendam, diharapkan tanggul laut segera selesai hingga dapat melindungi ribuan warga di pesisir," ungkapnya. (MI/Akhmad Safuan)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)