Menlu AS, Marco Rubio, 14 April 2025. (EFE/EPA/KEN CEDENO)
Riza Aslam Khaeron • 4 December 2025 14:34
Washington: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio menyatakan bahwa Iran, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), dan kelompok Hizbullah Lebanon telah membangun pijakan di Venezuela.
Hal ini disampaikannya dalam wawancara dengan Fox News yang dikutip Al Arabiya English pada Selasa, 3 Desember 2025, dan dinilai sebagai ancaman serius terhadap keamanan AS.
"Mereka juga menjadi pijakan bagi Iran dan hal ini tidak cukup banyak dibicarakan," ujar Rubio, dikutip dari Al Arabiya English, 3 Desember 2025.
Rubio menyoroti bahwa keberadaan Iran dan Hizbullah di Amerika Selatan telah berlangsung lama, dengan Venezuela sebagai titik utama. Menurutnya, kehadiran ini tidak mungkin terjadi tanpa kerja sama terbuka dari rezim Nicolás Maduro.
"Iran, IRGC-nya, dan bahkan Hizbullah memiliki kehadiran di Amerika Selatan dan salah satu pijakan utama mereka, terutama bagi Iran, berada di dalam Venezuela," ungkapnya.
Rubio menyebut bahwa kelompok tersebut telah "menancapkan bendera" mereka di belahan bumi Barat, yakni di wilayah Venezuela, dan menilai bahwa Maduro sepenuhnya memberikan ruang bagi mereka.
"Tempat mereka menancapkan bendera di belahan bumi kita adalah di wilayah Venezuela dengan kerja sama penuh dan terbuka dari rezim tersebut," ucap Rubio.
Ia juga mengaitkan aktivitas militer Amerika Serikat di kawasan Karibia dengan upaya menekan jaringan narkotika dan menunjukkan bahwa reaksi Maduro terhadap kehadiran militer AS justru membuktikan keterlibatannya.
"Fakta bahwa Maduro merasa terancam oleh kehadiran aset AS di kawasan tersebut dan misi kontra-narkotika membuktikan bahwa ia terlibat dalam bisnis narkoba," ujar Rubio, dikutip dari Al Arabiya English.
Pernyataan ini muncul ditengah tekanan pemerintahan Donald Trump terhadap rezim Presiden Nicolas Maduro di Venezuela.
Sejumlah laporan media mengungkap bahwa Gedung Putih telah melontarkan ultimatum agar Maduro mundur dari jabatan, Presiden Trump sebelumnya sempat menyatakan bahwa serangan darat ke Venezuela akan "segera" dilakukan.
| Baca Juga: Kuba Tuduh AS Siapkan Agresi Militer untuk Gulingkan Maduro |