Banjir Terjang Bolivia, 20 Orang Tewas dan Puluhan Masih Hilang

Banjir akibat hujan deras melanda sejumlah wilayah di Bolivia. (Anadolu Agency)

Banjir Terjang Bolivia, 20 Orang Tewas dan Puluhan Masih Hilang

Willy Haryono • 16 December 2025 19:39

La Paz: Banjir yang dipicu hujan deras selama akhir pekan menewaskan sedikitnya 20 orang di Bolivia, sementara puluhan lainnya dilaporkan hilang, kata otoritas setempat.

Dikutip dari Antara, Selasa, 16 Desember 2025, Wakil Menteri Pertahanan Sipil Bolivia Alfredo Troche mengatakan bahwa banjir paling parah terjadi di Kota Santa Cruz setelah Sungai Pirai meluap akibat intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir. Air bah merendam permukiman warga, merusak infrastruktur, serta memutus sejumlah akses jalan.

“Banyak orang masih dinyatakan hilang dan operasi pencarian serta penyelamatan terus dilakukan tanpa henti,” ujar Troche kepada wartawan.

Presiden Bolivia Rodrigo Paz mengatakan pemerintah telah membentuk ruang krisis di Istana Pemerintah di ibu kota administratif La Paz untuk memantau perkembangan situasi dan mengoordinasikan respons darurat. Pemerintah juga tengah menyiapkan langkah untuk menetapkan status darurat nasional di wilayah terdampak banjir.

“Kami sedang menilai situasi secara menyeluruh untuk menetapkan keadaan darurat nasional, guna mempercepat mobilisasi sumber daya dan bantuan,” kata Paz.

Bolivia merupakan salah satu negara di Amerika Selatan yang rentan terhadap bencana hidrometeorologi. Setiap tahun, musim hujan kerap menyebabkan banjir dan tanah longsor, terutama di wilayah dataran rendah seperti Santa Cruz dan kawasan pegunungan Andes.

Paz juga memperingatkan bahwa dampak fenomena iklim global El Niño dan La Niña masih dirasakan. Menurutnya, Bolivia berpotensi menghadapi curah hujan lebat selama tiga hingga lima bulan ke depan, yang kemudian dapat disusul periode kekeringan panjang.

Para ahli iklim menilai pola cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi di kawasan Amerika Selatan berkaitan dengan perubahan iklim global, yang meningkatkan risiko bencana alam dan memperparah kerentanan masyarakat.

Hingga kini, otoritas setempat masih melakukan pendataan korban, menyalurkan bantuan darurat, serta mengevakuasi warga dari daerah rawan banjir.

Baca juga:  Banjir Bandang Terjang Safi Maroko, 37 Orang Tewas dan Puluhan Rumah Terendam

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)