Batas Maksimal Dana Kampanye Paslon di Sleman Rp29 Miliar

Sleman: Dua pasangan calon kepala daerah di Kabupaten Sleman, Yogyakarta diingatkah tak jor-joran mengeluarkan uang untuk kampanye. Penyelenggara Pilkada di Kabupaten Sleman membatasi dana yang dikeluarkan. 

"Dana untuk kampanye masing-masing paslon maksimal RpRp 29.975.571.200," kata Ketua KPU Kabupaten Sleman, Ahmad Baehaqi, Sabtu, 5 Oktober 2024. 

Baehaqi mengatakan biaya kampanye yang dikeluarkan tak boleh melebihi ketentuan itu. Aturan batasan dana kampanye itu sebagaimana diatur melalui Keputusan KPU Sleman nomor 498 tahun 2024 tentang pembatasan pengeluaran dana kampanye dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sleman 2024. 

Melalui aturan itu, kedua paslon diatur pembatasan pengeluaran dana kampanye untuk berbagai kegiatan. Kegiatan itu termasuk penyebaran bahan kampanye kepada umum, pemasangan alat peraga, pertemuan tetap muka, pembuatan bahan kampanye, kegiatan lain yang tidak melanggar kampanye, hingga jasa manajemen atau konsultasi. 

Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu, KPU Sleman, Noor Aan Muhlisoh, menyatakan pembatasan pengeluaran dana itu menjadi hasil kesepakatan bersama, baik kedua paslon, partai politik, maupun Bawaslu setempat. Keputusan itu diambil berdasarkan penghitungan dana yang dikeluarkan. 

"Seperti jumlah peserta kampanye, pemasangan APK, penyebaran bahan kampanye, dan pembuatan bahan kampanye," ungkapnya.

Masing-masing paslon diharus melaporkan dana pembiayaan kampanye. Pelaporan itu dilakukan sejak awal serta masa akhir kampanye sebelum pemungutan surat suara. 

Pilkada di Kabupaten Sleman diikuti dua pasangan. Hasil pengundian di KPU setempat yakni pasangan Kustini Sri Purnomo-Sukamto mendapatkan nomor urut 1 dan pasangan Harda Kiswaya-Danang Maharsa nomor 2. Adapun masa kampanye Pilkada dimulai 25 September hingga 23 November 2024.