Ilustrasi, objek wisata Pura Ulun Danu Bedugul-Bali. Foto: Pexels.com.
Naufal Zuhdi • 23 October 2024 10:18
Jakarta: Indonesia baru saja memiliki presiden dan wakil presiden yang baru, yakni Prabowo Subianto yang tegas dan Gibran Rakabuming Raka yang merepresentasikan kalangan muda. Prabowo-Gibran diharapkan banyak membawa perubahan dan perbaikan, tak terkecuali di sektor pariwisata.
Pengamat pariwisata Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Chusmeru mengatakan selama ini pariwisata dijadikan salah satu andalan pendapatan negara di luar minyak, tambang, dan gas bumi. Namun dalam perjalanannya, ia menyebut pariwisata Indonesia dihadapkan dengan banyak masalah.
"Ketegasan Prabowo dan kreativitas Gibran diharapkan mampu mengurai dan mengatasi segala masalah. Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran yang memisahkan pariwisata dengan ekonomi kreatif, merupakan harapan yang ditunggu dapat membawa perubahan," kata Chusmeru dalam keterangan resmi, Rabu, 23 Oktober 2024.
(Ilustrasi pariwisata Indonesia. Foto: dok Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf)
Chusmeru meyakini, hadirnya Kementerian Pariwisata yang terpisah dengan Ekonomi Kreatif dapat membuat lebih fokus dalam membenahi sektor pariwisata. Meski demikian, terpisahnya pariwisata dan ekonomi kreatif juga berpotensi terjadinya tumpang tindih kebijakan dan operasionalisasi di lapangan.
"Perlu sinergi dan koordinasi antar kementerian dan lembaga untuk pengembangan pariwisata. Tantangannya tentu saja sikap ego sektoral yang kadang terjadi. Menteri Pariwisata tidak dapat bekerja sendiri menangani aksesibilitas. Perlu sinergi dengan Kementerian Pekerjaan Umum. Harga tiket pesawat yang mahal juga tidak dapat diturunkan begitu saja oleh Menteri pariwisata, perlu koordinasi dengan Menteri Perhubungan," imbuh dia.
Di sisi lain, Chusmeru melihat terpisahnya Kementerian Pariwisata juga membuka peluang adanya pemanfaatan anggaran untuk promosi wisata lebih optimal. Pasalnya, selama ini promosi pariwisata Indonesia, baik nasional maupun di daerah sangat lemah.
"Pemerintahan Prabowo-Gibran diharapkan menerapkan konsep pariwisata berkualitas yang acapkali dilontarkan pada pemerintahan sebelumnya. Bukan hanya berkualitas, pariwisataIndonesia juga perlu dikembangan secara regeneratif," tutur dia.
Baca juga: Peningkatan Pemasaran Wisata yang Konsisten Harus Dipertahankan |