Ilustrasi: Medcom.id
Medcom • 24 June 2024 20:05
New Delhi: Seorang remaja laki-laki berusia 13 tahun ditangkap dari Pithoragarh di Uttarakhand, India karena diduga mengirim email palsu ke bandara Delhi bahwa sebuah bom telah ditanam dalam penerbangan tujuan Dubai pada 17 Juni.
“Anak itu ditangkap dan hak asuhnya kemudian diserahkan kepada orang tuanya,” kata Wakil Komisaris Polisi Bandara Internasional Indira Gandhi (IGI) Usha Rangnani, dikutip dari Hindustan Times, Senin, 24 Juni 2024.
“Ia mengirimkan surat tersebut hanya untuk bersenang-senang setelah terpengaruh oleh berita tentang remaja lain yang membuat panggilan ancaman bom palsu beberapa hari yang lalu,” lanjut Rangnani.
Menurut polisi, anak laki-laki tersebut mengatakan telah membuat akun email, mengirim surat ancaman bom, dan menghapus akun tersebut.
“Ponsel yang digunakan pelaku dibeli oleh orang tuanya baru-baru ini untuk membantunya belajar, disita,” tutur polisi tersebut.
Rangnani mengatakan bahwa otoritas bandara Delhi mengajukan pengaduan kepada polisi Bandara IGI mengenai ancaman bom pada 17 Juni untuk penerbangan yang dijadwalkan ke Dubai 18 Juli 2024.
Saat ini, bandara Delhi mengumumkan keadaan siaga tinggi dan keadaan darurat penuh. “Pedoman dan protokol yang tertuang dalam standar operasi prosedur (SOP) diikuti dengan baik untuk menjamin keselamatan dan keamanan penumpang,” jelas Rangnani.
“Setelah verifikasi yang tepat, surat ancaman tersebut ternyata palsu. Sebuah kasus telah didaftarkan dan penyelidikan telah dilakukan,” lanjut Rangnani.
“Melalui penyelidikan teknis, penyelidik mengetahui bahwa email tersebut dikirim melalui ponsel dan akun email yang dihapus segera setelah surat ancaman dikirimkan,” tambah Rangnani.
Sementara itu, penyelidikan lebih lanjut mengungkap lokasi pengirimnya di Pithoragarh. Ternyata, pengirim merupakan siswa kelas sembilan yang berusia 13 tahun, sedangkan orang tuanya diminta untuk diselidiki.
“Oleh karena itu, anak itu ditangkap dan mengaku mengirim email ancaman bom karena kesenangan dan kegembiraan,” pungkas Rangnani. (Theresia Vania Somawidjaja)