Segera IPO, MR DIY Incar Dana Segar hingga Rp4,71 Triliun

Investor Gathering dan IPO MR DIY. Foto: dok MR DIY.

Segera IPO, MR DIY Incar Dana Segar hingga Rp4,71 Triliun

Husen Miftahudin • 26 November 2024 08:47

Jakarta: PT Daya Intiguna Yasa Tbk atau MR DIY, perusahaan ritel perlengkapan rumah tangga mengumumkan rencana untuk menggelar Initial Public Offering (IPO) sebagai langkah strategis mempercepat ekspansi dan memperkokoh posisi sebagai pemimpin di industri ritel berbasis non-grocery.

"Kami memiliki visi untuk terus memperluas jangkauan agar dapat melayani lebih banyak pelanggan di seluruh Indonesia, menghadirkan produk berkualitas dengan nilai terbaik yang terjangkau untuk semua kalangan," kata Presiden Direktur MR DIY Edwin Cheah, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 26 November 2024.

Adapun, MR DIY berencana melepas saham ke publik melalui IPO sebesar 2.519.039.400 saham atau setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Saham akan ditawarkan dengan rentang harga Rp1.650 hingga Rp1.870 per saham.

Penawaran awal atau bookbuilding dimulai pada Senin (25/11) sampai dengan Selasa (3/12). Rencananya, MR DIY akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (19/12) dengan kode saham MDIY.


(Ilustrasi, toko ritel MR. DIY. Foto: dok MR. DIY)

Melalui IPO ini, MR DIY  berpotensi meraih dana hingga Rp4,71 triliun. Jumlah ini terdiri dari Rp471,06 miliar dari penawaran saham baru, dan Rp4,24 triliun dari penawaran saham Pemegang Saham Penjual.

Perusahaan akan mengalokasikan dana yang diperoleh dari IPO untuk beberapa keperluan. Sekitar 60 persen akan digunakan untuk pembayaran pokok utang, 30 persen dialokasikan untuk biaya pembukaan toko-toko baru di wilayah Jabodetabek, Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, dan Kepulauan Maluku.

"Sedangkan sisa sekitar 10 persen akan digunakan sebagai modal kerja operasional," papar Edwin.
 

Baca juga: 28 Perusahaan Antre IPO hingga Akhir Tahun
 

Cetak laba bersih Rp353 miliar di 2023


Adapun pendapatan perusahaan pada periode 2021 hingga 2023 mengalami pertumbuhan dengan CAGR sebesar 109 persen, meningkat dari Rp894 miliar menjadi Rp3,9 triliun. Selain itu, laba bersih menunjukkan perubahan signifikan, dari rugi sebesar Rp80 miliar pada 2021 menjadi laba sebesar Rp353 miliar pada 2023.

Peningkatan efektivitas operasional dan strategi ekspansi yang dijalankan perusahaan menghasilkan arus kas yang sehat, meningkat menjadi Rp291 miliar pada akhir 2023, dibandingkan Rp132 miliar pada 2022.

Diketahui, per 30 Juni 2024, perusahaan telah membukukan pendapatan sebesar Rp3,2 triliun dan laba bersih sebesar Rp534 miliar, dengan posisi arus kas yang kuat sebesar Rp361 miliar.

Berdasarkan data Frost & Sullivan, segmen ritel non-grocery di Indonesia memiliki Total Addressable Market (TAM) sebesar USD18,4 miliar, dengan segmen perlengkapan rumah tangga berkontribusi sebesar USD1,4 miliar.

"Segmen ritel non-grocery diperkirakan tumbuh dengan CAGR sebesar delapan persen pada periode 2023-2028, didorong oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif, populasi yang besar dan terus meningkat, urbanisasi yang semakin pesat, serta peningkatan tingkat pendapatan. Kami berada dalam posisi yang kuat untuk memanfaatkan momentum ini," ujar Edwin.

Dengan tingkat penetrasi pasar sebesar 1,9 persen pada 2023, MR DIY melihat peluang besar untuk terus memperluas pangsa pasar di segmen ritel non-grocery.

"IPO ini bukan hanya tentang pertumbuhan bisnis, tetapi juga tentang menciptakan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Dengan langkah ini, kami optimis MR DIY akan terus menjadi mitra yang dapat diandalkan bagi pelanggan, masyarakat, dan pemegang saham," tutup Edwin.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)