Ilustrasi kilang minyak. Foto: Pertamina.
Texas: Harga minyak dunia kembali naik karena ketegangan di Timur Tengah terus meningkat. Minyak dunia sudah naik selama dua hari berturut-turut.
Dikutip dari Investing.com, pada pembukaan Jumat, 5 April 2024, harga mnyak mentah WTI berjangka untuk Mei 2024 naik 0,08 persen dengan berada pada level USD86,88 per barel. Kemudian minyak mentah acuan Brent kontrak Juni 2024 naik 0,05 persen dengan berada pada level USD91,11 per barel.
Harga minyak telah meningkat tahun ini, membukukan kenaikan selama tiga bulan berturut-turut, dengan minyak mentah AS bertambah hampir 21 persen sementara Brent naik 18 persen. Reli ini didorong oleh ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur serta pengetatan pasar minyak mentah global.
Meningkatnya ketegangan antara anggota OPEC Iran dan Israel telah menimbulkan kekhawatiran baru akan konflik di Timur Tengah yang dapat mengurangi pasokan minyak.
Mitra Pendiri Again Capital John Kilduff mengatakan serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap infrastruktur minyak Rusia sangat mempengaruhi harga minyak dunia.
“Batasnya jauh lebih tinggi dari yang disadari orang-orang karena adanya kebakaran besar di kawasan yang akan berdampak pada aliran minyak,” kata Kilduff dikutip dari CNBC International, Jumat, 5 April 2024.
Dia menuturkan untuk pertama kalinya sejak perang berjalan dunia kehilangan sejumlah besar pasokan Rusia dari pasar.
“Serangan Ukraina terhadap infrastruktur Rusia benar-benar diterima pasar,” kata Kilduff.
Menurut data dari American Automobile Association, harga bensin di SPBU rata-rata USD3,57 per galon secara nasional pada hari Kemarin, tertinggi sejak 18 Oktober 2024.
Defisit pasar minyak global
Harga bahan bakar biasanya naik menjelang musim berkendara di musim panas, namun meningkatnya ketegangan geopolitik dan ketatnya pasar minyak mentah juga ikut berperan.
Pasar minyak global juga diperkirakan akan mengalami defisit sebesar 450.000 barel per hari pada kuartal kedua dengan meningkatnya permintaan sementara persediaan global turun karena anggota OPEC+ secara sukarela menurunkan produksi.
Komite OPEC+ merekomendasikan tidak adanya perubahan pada kebijakan produksi kelompok tersebut saat ini. Beberapa anggota secara sukarela memangkas 2,2 juta barel per hari.