Demi Indonesia Maju 2045, UMKM Harus Bertransformasi

Ilustrasi digitalisasi UMKM. Foto Istimewa.

Demi Indonesia Maju 2045, UMKM Harus Bertransformasi

Naufal Zuhdi • 13 October 2024 10:50

Jakarta: Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menegaskan pentingnya hilirisasi sumber daya alam (SDA) hingga transformasi UMKM untuk mewujudkan Indonesia maju 2045.
 
"Saya juga meyakini, UMKM bisa menjadi kunci sukses untuk menjadikan Indonesia negara maju di 2045, dengan cara menciptakan lapangan kerja berkualitas," kata Teten dalam acara Kompas100 CEO Forum di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara, dikutip Minggu, 13 Oktober 2024.
 
Untuk menjadi negara maju, lanjut Teten, Indonesia perlu meningkatkan pendapatan per kapita. Namun demikian untuk mencapai hal tersebut pemerintah perlu mengubah struktur pelaku usaha.
 
"Saat ini, mayoritas pelaku usaha di Tanah Air adalah usaha mikro dan kecil (lebih dari 99 persen). Sebanyak 97 persen tenaga kerja bekerja di sektor usaha mikro informal dan berpendapatan di bawah UMR (Upah Minimum Regional)," ucap Teten.


(Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki. Foto: dok Kemenkop UKM)
 
Struktur tersebut, menurut Teten berpotensi menyulitkan Indonesia untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap) dan mencapai target pendapatan per kapita USD30.300 pada 2045.
 
"UMKM tidak boleh hanya dijadikan bumper ekonomi pada saat krisis dan diposisikan sebagai ekonomi subsisten, melainkan harus mengambil bagian dalam pertumbuhan ekonomi," tegas dia.
 

Baca juga: Peran Daerah Jadi Kunci Pencapaian Visi 2045
 

Lakukan dua pendekatan

 
Untuk itu, Teten menilai hal konkret yang perlu dilakukan adalah melakukan dua pendekatan. Pendekatan pertama, yakni intervensi teknologi dengan memanfaatkan potensi kekayaan sumber daya alam Indonesia.
 
"Sebagaimana arahan Presiden terkait hilirisasi, kami sudah mencoba membangun Rumah Produksi Bersama (RPB) di berbagai daerah untuk mengolah kekayaan alam kita agar memiliki nilai tambah. Ini menjadi potensial, untuk bagaimana membangun industri menengah berbasis keunggulan domestik," beber Teten.
 
Sedangkan pendekatan kedua, sambungnya, adalah mempersiapkan lebih banyak lagi wirausaha produktif, sehingga melahirkan lagi ekonomi baru yang lebih produktif.
 
"Ini yang kami sedang siapkan dengan program EntrepreneurHub dan kolaborasi dengan banyak pihak," tegasnya.
 
Selain itu, ia juga menegaskan pentingnya pembiayaan bagi pelaku UMKM. Sebab, hal tersebut saat ini masih menjadi kendala bagi para pelaku UMKM.
 
"Pembiayaan harus kita reform supaya betul - betul bisa melahirkan industri kecil menengah, sehingga bisa menciptakan lapangan kerja berkualitas," tutur Teten.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)