Jakarta: Trader pasar modal diimbau untuk memperhatikan dua sentimen utama yang kemungkinan akan mempengaruhi pergerakan pasar modal selama sepekan ini.
Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus mengatakan dua sentimen yang dimaksud yakni inflasi & PMI Indonesia dan suku bunga Bank Sentral AS.
Untuk sentimen inflasi & PMI Indonesia, dia menjelaskan, hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI), responden memperkirakan rata-rata inflasi nasional pada 2024 akan mencapai 3,17 persen.
"PadaJuli diperkirakan inflasi tidak bergerak jauh dari bulan sebelumnya seiring stabilnya nilai tukar rupiah," kata Angga dalam keterangan tertulis, Selasa, 30 Juli 2024.
Kedua terkait sentimen suku bunga Bank Sentral AS, dia menjelaskan, prospek penurunan suku bunga semakin dekat di September karena data makro ekonomi yang semakin mendukung seperti PCE AS dan PDB AS yang juga tetap stabil di tengah era suku bunga tinggi.
Statement dari Gubernur The Fed, Jerome Powell juga akan dicermati pelaku pasar.
Berdasarkan sentimen itu terdapat tiga saham dan satu Power Fund Series yang direkomendasikan untuk trading dan transaksi buy pada minggu ini hingga Jumat, 2 Agustus 2024:
1. Buy MEDC (Support 1.275, Resist 1.400)
Potensi diturunkannya suku bunga seiring rilis data PCE AS yang semakin mendekati target the Fed 2 persen, dan suku bunga yang mungkin bisa turun di September dan berpotensi turun sampai 3 kali di tahun ini akan memicu permintaan komoditas terutama energi minyak secara global.
Selain itu jika Trump memenangkan pemilu setelah kemunduran Biden juga dapat memicu pemulihan ekonomi AS secara cepat.
2. Buy on Pullback BMRI (Support 6.250 Resist 6.550)
Pasar menunggu rilis kinerja BMRI setelah rilis kinerja BBCA dan juga BBRI sebelumnya.
3. Buy PTBA (Support 2.600, Resist 2.800)
Emiten ini layak ditradingkan. Ada kenaikan harga batu bara global yang dipicu oleh peningkatan target konsumsi batu bara untuk listrik karena kenaikan harga gas untuk konsumsi AS.
4. Buy IXIID (Premier ETF Index IDX30)
Power Fund Series (PFS) ini berpotensi terkerek sentimen positif rilis kinerja keuangan kuartal kedua.