Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik yang Diklaim Bisa Capai AS

Korea Utara tak henti luncurkan rudal balistik. Foto: Yonhap

Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik yang Diklaim Bisa Capai AS

Fajar Nugraha • 31 October 2024 16:28

Pyongyang: Korea Utara (Korut) melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) terbaru pada hari Kamis, yang menjadi uji coba pertama dalam hampir setahun. Peluncuran ini terjadi hanya beberapa hari menjelang pemilihan di Amerika Serikat (AS), dan meningkatkan ketegangan di kawasan.

Senjata yang diuji coba tersebut dirancang untuk dapat mengancam daratan AS. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un hadir di lokasi peluncuran, dan menyebut tindakan ini sebagai langkah militer yang tepat untuk menunjukkan tekad Korea Utara dalam merespons ancaman dari musuh-musuhnya.

Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang dengan cepat mengutuk tindakan Korea Utara ini, mengidentifikasinya sebagai ancaman bagi keamanan kawasan. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Sean Savett, mengecam tindakan Korea Utara sebagai pelanggaran mencolok terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang berlaku. 

Savett menegaskan bahwa AS akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi keamanan wilayahnya dan sekutunya di Korea Selatan dan Jepang.

Sementara itu, Korea Selatan merespons dengan pengumuman kontrol ekspor baru untuk membatasi akses Korea Utara terhadap bahan-bahan yang diperlukan dalam produksi rudal berbahan bakar padat, seperti badan rudal dan tabung pembakaran. 

Langkah ini bertujuan memperketat sanksi terhadap pengembangan rudal balistik Korea Utara. Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyebut kontrol ekspor ini sebagai upaya memperkuat kontrol internasional atas Korea Utara.

“Rudal diluncurkan dengan sudut tinggi, kemungkinan untuk menghindari wilayah negara-negara tetangga,” ucap Juru bicara Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan, Lee Sung Joon, dikutip dari TRT World, Kamis 31 Oktober 2024. 

“Peluncuran ini mungkin diatur waktunya untuk meningkatkan daya tawar Korea Utara, seiring berlangsungnya pemilihan di AS,” ujar Lee.

Di Jepang, Menteri Pertahanan Gen Nakatani melaporkan bahwa rudal tersebut mencapai ketinggian lebih dari 7.000 kilometer, rekor tertinggi dari uji coba rudal Korea Utara sebelumnya.

Sebagai tanggapan, Korea Selatan dan AS berencana mengadakan latihan militer bersama, termasuk latihan trilateral dengan Jepang, untuk merespons ancaman Korea Utara. Baik Korea Selatan maupun Jepang sepakat untuk terus berkoordinasi erat dengan AS dalam menghadapi tantangan keamanan yang ditimbulkan oleh uji coba rudal ini.

Di tengah meningkatnya ketegangan, Washington juga memperingatkan bahwa pasukan Korea Utara yang mengenakan seragam Rusia sedang menuju Ukraina, kemungkinan untuk memperkuat pasukan Rusia dalam konflik di sana, yang semakin memperumit situasi geopolitik di kawasan Asia Timur. (Angel Rinella)

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)