Ilustrasi.
12 October 2024 11:02
Jakarta: PT Primamas Segara Unggul (PSU) memperkuat fondasi bisnisnya dengan mempertahankan empat sertifikasi sistem manajemen mutu internasional (ISO) hingga Oktober 2026. Pencapaian ini diklaim menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi operasional, menekan biaya kerugian, dan memperkuat daya saing di tengah ketatnya pasar logistik global.
Empat standar global yang dipertahankan adalah: ISO 9001:2015 (Mutu), ISO 14001:2015 (Lingkungan), ISO 45001:2018 (K3), dan ISO 28000:2007 (Keamanan Rantai Pasok).
Wakil Pelaksana ISO, Nuri Chumaidah, menjelaskan bahwa integrasi keempat standar ini merupakan jawaban atas tuntutan efisiensi biaya dan mitigasi risiko yang tinggi dari pelanggan pelayaran internasional.
"Kombinasi empat standar ini meneguhkan kami sebagai mitra strategis. ISO 9001 menjamin mutu layanan; ISO 45001 menekan risiko kecelakaan kerja dan mengurangi downtime operasional; ISO 14001 memastikan kepatuhan lingkungan sekaligus mendorong efisiensi sumber daya; sementara ISO 28000 menjaga integritas barang di rantai pasok," jelas Nuri.
Pangkas Downtime, Hemat Biaya Operasional
Secara ekonomi, implementasi standar ISO 45001 (K3) memiliki dampak langsung pada pengurangan downtime (waktu henti operasi). Dengan kebijakan wajib APD dan sertifikasi resmi operator alat berat, risiko insiden yang dapat menghentikan kegiatan operasional depo dapat diminimalkan.
Selain itu, standarisasi proses di bawah ISO 9001 membuat operasional berjalan tertib, terukur, dan efisien, yang secara langsung mengurangi pemborosan dan meningkatkan produktivitas.
Marianto, HRD sekaligus Ketua Pelaksana ISO, menambahkan bahwa budaya disiplin yang ditanamkan melalui audit internal berdampak signifikan pada kecepatan penyelesaian masalah.
"Pada periode 2024–2025, temuan audit minor mampu kami selesaikan dalam waktu kurang dari satu minggu. Respon cepat ini menghindari penumpukan masalah yang bisa mengganggu lead time layanan dan berpotensi menimbulkan kerugian finansial yang lebih besar," tegas Marianto.
Peluang Pasar Global dan Keamanan Informasi
Di sektor lingkungan, kepatuhan ISO 14001 diwujudkan melalui uji emisi tahunan alat berat dan pengelolaan limbah B3 yang terdokumentasi lengkap. Langkah ini tidak hanya memenuhi regulasi, tetapi juga membangun citra keberlanjutan perusahaan, kriteria yang semakin penting bagi investor dan mitra bisnis global.
Adapun sertifikasi ISO 28000, dengan fokus pada kontrol akses ketat dan penelusuran peti kemas, menjadi penjamin keamanan kargo, elemen krusial dalam perdagangan internasional.
Menatap tantangan digitalisasi logistik, PSU saat ini tengah mempersiapkan implementasi ISO/IEC 27001 untuk memperkuat keamanan informasi. Langkah strategis ini menunjukkan adaptasi perusahaan terhadap risiko siber dan komitmen jangka panjang untuk menjaga kepercayaan pelanggan di era digital.
Pencapaian ISO ini memposisikan PSU tidak hanya sebagai pemimpin lokal, tetapi juga sebagai pemain global yang kontributif dalam memperkuat daya saing Surabaya sebagai hub logistik utama di kawasan Indonesia Timur.