Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden AS Donald Trump di tahun 2019. (EPA)
Medcom • 24 September 2024 18:04
Pennsylvania: Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, menyatakan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menginginkan kemenangan Partai Demokrat dalam pemilu AS 2024. Mantan presiden AS tersebut akan berhadapan dengan Wakil Presiden Kamala Harris dari Partai Demokrat di pemungutan suara tahun ini.
Trump menegaskan bahwa jika dirinya terpilih kembali sebagai presiden, maka ia akan segera menghubungi Presiden Rusia Vladimir Putin dan Zelensky untuk mendesak tercapainya kesepakatan guna mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
"Saya pikir Zelensky adalah penjual terhebat sepanjang sejarah. Setiap kali dia datang ke negara ini, dia membawa pulang 60 miliar dolar," kata Trump dalam kampanye di Pennsylvania, seperti dilansir oleh The Straits Times, Selasa, 24 September 2024.
"Dia sangat ingin mereka (Demokrat) memenangkan pemilu ini, tetapi saya akan melakukan hal yang berbeda - saya akan mengupayakan perdamaian," tambahnya.
Meski begitu, Trump tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait rencana mendamaikan Rusia-Ukraina, dan tim kampanye Kamala Harris belum memberikan tanggapan resmi atas pernyataan Trump. Saat ini, jajak pendapat menunjukkan persaingan ketat antara kedua kandidat.
Sementara itu, Zelensky tiba di AS pada 22 September untuk menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di mana ia kembali mendesak dukungan internasional untuk mencapai "kemenangan bersama bagi perdamaian yang benar-benar adil.”
Washington dan sekutu-sekutunya telah menyalurkan bantuan senilai miliaran dolar kepada Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari 2022, bersamaan dengan pemberlakuan sejumlah sanksi terhadap Moskow.
Trump, yang sejak lama mengkritik bantuan AS untuk Ukraina, menggambarkan dukungan tersebut sebagai pemborosan uang. Dia juga menolak memberikan pernyataan apakah ia menginginkan kemenangan Ukraina dalam konflik ini.
Walau Trump dan Zelensky sempat berbicara melalui telepon pada Juli lalu, keduanya belum bertemu secara langsung sejak Trump menjabat sebagai presiden pada periode 2017-2021.
Perang besar-besaran yang dilancarkan Rusia ke Ukraina telah mengakibatkan puluhan ribu kematian, jutaan orang mengungsi, dan kehancuran besar di sejumlah kota di Ukraina.
Putin menyatakan bahwa perundingan damai hanya dapat dilakukan jika Ukraina bersedia menyerahkan sebagian besar wilayah timur dan selatan negaranya kepada Rusia serta menghentikan keinginan menjadi anggota NATO.
Di sisi lain, Zelensky terus menuntut penarikan seluruh pasukan Rusia dari wilayah Ukraina dan pemulihan perbatasan negara tersebut sesuai batas pasca-Soviet.
Ukraina dan negara-negara Barat menganggap invasi Rusia sebagai bentuk agresi imperialis, sementara Putin menyebutnya sebagai langkah defensif terhadap ancaman Barat. (Angel Rinella)
Baca juga: Trump Tak Akan Nyapres Lagi Jika Kalah di Pemilu 2024