Ilustrasi--Persiapan operasi TMC di Riau. (MI/Rudi Kurniawansyah)
Media Indonesia • 6 October 2023 14:34
Palembang: Teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan di Sumatra Selatan sudah berjalan sejak 1-6 Oktober 2023. Melihat potensi awan penghujan yang cukup besar, Pemerintah Provinsi Sumsel kembali memperpanjang pelaksanaan TMC di wilayah tersebut.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Deputi Darurat BNPB terkait pelaksanaan TMC di Sumsel. TMC di Sumsel diperpanjang 7-12 Oktober nanti," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatra Selatan M Iqbal Alisyahbana, Jumat, 6 Oktober 2023.
Ia mengatakan potensi awan penghujan pada 7-12 Oktober cukup besar di Sumsel. Diakui Iqbal, sejak 1-6 Oktober pihaknya telah melakukan TMC diatas wilayah Sumsel sebanyak 1-2 kali penerbangan. Sebanyak 1.000 kilogram garam yang ditebar dalam satu kali sorti.
"Jadi selama 1-6 Oktober, kita lakukan TMC sekitar 1-2 kali sorti. Ini menyesuaikan dengan kondisi sedikit atau banyaknya awan penghujan yang ditemukan. Namun potensi awan penghujan pada 7-12 Oktober cukup besar, insyaallah bisa 2-3 kali sorti per harinya," ucap dia.
Pelaksanaan TMC , kata Iqbal, dilakukan mengingat masih cukup besar dan meluasnya kasus kebakaran hutan dan lahan di Sumsel.
Koordinasi kami dengan pusat, memang kami lakukan secara intens termasuk dalam pelaksanaan TMC. Dan karena itu, sampai sekarang, pesawat TMC masih distandbykan di Palembang," jelasnya.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengatakan, TMC di Sumsel menjadi salah satu ikhtiar yang dilakukan Pemprov Sumsel dalam memadamkan karhutla yang sampai saat ini masih terjadi.
"Banyak sekali upaya yang kita lakukan, salah satunya dengan TMC, dan kita sudah ajukan kembali penambahan pelaksanan TMC di Sumsel," ujar Agus.
Selain TMC, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan TNI, Polri, Manggala Agni dan pemerintah kabupaten dan kota untuk menambah personil pemadaman karhutla di Sumsel.
"Personel di daerah karhutla akan ditambah lagi agar lebih maksimal memadamkan kebakaran lahan, dan kita juga memaksimalkan water bombing," imbuhnya.
Agus menerangkan, pihaknya pun akan melakukan pergeseran anggaran di pemerintah baik provinsi maupun daerah dalam upaya menekan semakin luasnya daerah kebakaran lahan.
"Untuk anggaran masih kita hitung lagi, dan kita carikan sumbernya baik dari pemda maupun swasta. Kita alokasikan khusus untuk upaya pemadaman karhutla di Sumsel," terang dia.