Ilustrasi chip. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 18 December 2023 13:11
Beijing: Semakin banyak perusahaan desain semikonduktor Tiongkok memanfaatkan perusahaan-perusahaan Malaysia untuk merakit sebagian dari cip kelas atas mereka. Hal ini dilakukan untuk melakukan lindung nilai terhadap risiko jika AS memperluas sanksi terhadap industri cip Tiongkok.
Perusahaan-perusahaan tersebut meminta perusahaan pengemasan cip Malaysia untuk merakit jenis cip yang dikenal sebagai unit pemrosesan grafis (GPU), menurut tiga orang yang mengetahui diskusi tersebut.
"Permintaan tersebut hanya mencakup perakitan, yang tidak bertentangan dengan batasan AS, dan bukan pembuatan wafer chip," kata mereka, dilansir Channel News Asia, Senin, 18 Desember 2023.
Beberapa kontrak telah disepakati, tambah dua orang tersebut. Orang-orang tersebut menolak untuk mengungkapkan nama perusahaan yang terlibat atau untuk diidentifikasi dengan alasan perjanjian kerahasiaan.
Washington semakin membatasi penjualan serta peralatan pembuat cip yang canggih dalam upaya membatasi akses Tiongkok terhadap GPU kelas atas yang dapat mendorong terobosan kecerdasan buatan atau memberi daya pada superkomputer dan aplikasi militer,
Ketika sanksi-sanksi tersebut berlaku dan lonjakan AI memicu permintaan, perusahaan-perusahaan desain semikonduktor Tiongkok yang lebih kecil sedang berjuang untuk mendapatkan layanan pengemasan canggih yang memadai di dalam negeri.
"Beberapa perusahaan Tiongkok tertarik dengan layanan pengemasan cip yang canggih," kata dua orang.
Pengemasan cip yang canggih dapat meningkatkan kinerja cip secara signifikan dan muncul sebagai teknologi penting dalam industri semikonduktor. Hal ini terkadang melibatkan pembuatan chiplet dengan cip dikemas secara rapat untuk bekerja sama sebagai satu otak yang kuat.
Meskipun tidak tunduk pada pembatasan ekspor AS, Malaysia memerlukan teknologi canggih sehingga perusahaan khawatir suatu hari nanti akan menjadi sasaran pembatasan ekspor ke Tiongkok.