Pasak penanda area terdampak proyek jalan tol di Kulon Progo. Medcom.id/Ahmad Mustaqim
Medcom • 23 April 2024 21:36
Kulon Progo: Rencana proyek pembangunan jalan tol Yogyakarta-Kulon Progo masuk tahap pembebasan lahan. Proyek jalan tol seksi 3 dari Solo hingga Yogyakarta International Airport (YIA) mulai proses penghitungan ganti rugi lahan dan bangunan terdampak.
Staf Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo 2, Aulia Fardina, mengatakan tim pengukur segera diturunkan ke desa-desa mengukur lahan terdampak. Pengukuran dilakukan mulai awal Mei 2024 pada bagian lahan, bangunan hingga tanaman.
"Rencana mulai 2 Mei sampai 30 hari masa kerja, satgas A dan B mulai turun ke desa. Satgas A melakukan pengukuran dan satgas B melakukan pemberkasan," kata Aulia di sela sosialisasi pengadaan tanah di Balai Desa Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Selasa, 23 April 2024.
Ia menjelaskan tahap ini melibatkan berbagai lembaga. Mulai dari Badan Pertanahan Nasional (BPN); Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP); serta Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo. Ia mengatakan pihaknya telah memulai sosialisasi bagi warga terdampak proyek.
"Jadi warga akan tahu nanti ada proses pengukuran tanah, bangunan dan penghitungan tanaman sehingga warga (terdampak) dikumpulkan untuk pemberitahuan," jelasnya.
Izin penetapan lokasi (IPL) proyek pembangunan jalan tol Yogyakarta-Kulon Progo seksi 3 ini terbagi 2. IPL pertama ini berada di wilayah Kabupaten Sleman dan Bantul telah diterbitkan. Sementara, wilayah terdampak yang telah terbit IPL-nya itu sebagian memasuki tahap pembayaran ganti rugi dan pengukuran lahan.
Adapun IPL di wilayah Kulon Progo yang diterbitkan November 2023 telah masuk tahap pengadaan lahan. Data IPL ini menunjukkan proyek jalan tol di wilayah Kulon Progo memiliki luasan 344,32 hektare dengan lahan terdampak sekitar 1.000 bidang. Jalan tol tersebut akan membelah 18 desa di 6 kecamatan.